Pensiunan Pasukan Khusus AS Bantu Pelarian Ghosn

Bisnis.com,09 Jul 2020, 07:41 WIB
Penulis: Newswire
Mantan Chairman Nissan Motor Carlos Ghosn duduk di dalam mobil ketika ia meninggalkan kantor pengacara setelah dibebaskan dengan jaminan dari Rumah Tahanan Tokyo, di Tokyo, Jepang, 6 Maret 2019./REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA -  Carlos Ghosn, bekas bos Nissan Motor, yang berhasil melarikan diri ke Lebanon ternyata mendapat bantuan pensiunan pasukan elite AS. Fakta tersebut Jaksa di Amerika Serikat.

Ghosn disebut mengirimkan uang 862.500 dolar AS (Rp12,4 miliar) kepada perusahaan yang dikelola oleh salah satu dari dua orang yang membantunya melarikan diri dari Jepang ke Lebanon pada tahun lalu, kata Jaksa di AS.

Fakta baru itu terungkap setelah Michael Taylor dan putranya, Peter Taylor berusaha menghindari ekstradisi ke Jepang terkait pelarian Ghosn.

Michael Taylor adalah pensiunan pasukan khusus AS yang sempat menjadi spesialis keamanan swasta.

Pengacara Taylor mengatakan kliennya ditahan selama lebih dari enam pekan di Norfolk County Correctional Center Massachusetts, AS. Belakangan di penjara tersebut 36 narapidana dan staf penjarra dinyatakan positif Covid-19.

"Tidak ada risiko penerbangan dan tidak diragukan bahwa ada kondisi di mana mereka dapat dibebaskan," tulis para pengacara,seperti dikutip Antara dari Reuters, Kamis (9/7/2020).

Pengadilan Federal Massachusetts menunjukkan bukti transfer yang terjadi pada Oktober tahun lalu sebesar 540.000 dolar AS dan US$322.500  dari rekening bank di Paris ke Promote Fox LLC, sebuah perusahaan yang dikelola oleh Peter Taylor.

Pengadilan belum menyatakan berapa banyak uang yang diterima Taylor sebagai bayaran, namun jaksa mengatakan itu "bukti tambahan" bahwa mereka punya sumber daya untuk melarikan diri, dan harus tetap ditahan untuk menghindari risiko melarikan diri.

Dalam tuntutan yang dibacakan Selasa (7/7), Hakim AS Donald Cabell menolak upaya Taylor untuk membatalkan surat perintah penangkapan. Pengacara keluarga Taylor menolak mengomentari transfer tersebut, demikian tulis Reuters, Rabu (8/7).

Ghosn melarikan diri ke Lebanon pada Desember 2019. Ia sempat ditahan di rumahnya atas tuduhan kejahatan keuangan. Ghosn meninggalkan Jepang dengan menumpang sebuah jet dan bersembunyi di sebuah kotak.

Lebanon yang menjadi kampung halaman Ghosn tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan Jepang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini