Bisnis.com, JAKARTA - PT Mandala Multifinance Tbk. (MFIN) menyatakan perseroan telah melunasi obligasi/sukuk korporasi yang jatuh tempo dan sempat terdampak Covid-19.
Seperti dikutip dalam laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Obligasi Berkelanjutan III Mandala Multifinance Tahap II Tahun 2019 Seri A yang jatuh tempo pada esok hari, Jumat (10/7/2020), ini memiliki nilai emisi Rp271 miliar.
"Hari ini sudah dilunasi sebesar Rp271 miliar, dananya dari penerbitan obligasi baru Rp150 miliar, yaitu Obligasi Berkelanjutan IV yang baru diterbitkan untuk tahap I, diterima 6 Juli kemarin. Sisanya menggunakan dana internal perusahaan," ujar Sekretaris Perusahaan MFIN Mahrus ketika dikonfirmasi Bisnis, Kamis (9/7/2020).
Menurut catatan Bisnis, MFIN sempat mengumumkan penghentian Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan III ini di awal Mei 2020 dengan alasan pertimbangan ekonomis atas biaya yang diperlukan untuk melanjutkan penerbitan obligasi.
Target awal dari PUB Obligasi Berkelanjutan III Mandala Multifinance yang telah efektif pada 28 Juni 2018 sebenarnya senilai Rp1,2 triliun, sementara realisasinya Rp1,17 triliun atau memiliki sisa target dana senilai Rp23 miliar.
"Tidak tercapainya target dana yang akan dihimpun disebabkan oleh hal yang tidak bisa dikendalikan, antara lain kondisi pasar yang tidak mendukung," demikian disampaikan Mahrus ketika itu.
Sebenarnya MFIN masih memiliki jangka waktu Obligasi Berkelanjutan III ini sampai dengan 28 Juni 2020. Direksi Mandala Multifinance memutuskan untuk menghentikan Obligasi Berkelanjutan III dengan alasan pertimbangan ekonomis atas biaya yang diperlukan untuk melanjutkan PUB tersebut, dengan merujuk pada nilai yang tersisa.
Adapun, rincian Obligasi Berkelanjutan III yang telah diterbitkan emiten dengan kode saham MFIN tersebut, yakni tahap I tahun 2018 senilai Rp450 miliar, tahap II tahun 2019 senilai Rp321 miliar, tahap III tahun 2019 Rp171 miliar, tahap IV tahun 2019 senilai Rp135 miliar, dan tahap V tahun 2020 senilai Rp100 miliar.
Mahrus menjelaskan hal ini ikut mengakibatkan MFIN lebih berhati-hati dahulu dan tak ingin 'jor-joran' terkait strategi bisnis di masa transisi selepas Covid-19 yang dimulai pada semester II/2020.
"Kalau yang Obligasi Berkelanjutan III memang sudah ditutup, sekarang Obligasi Berkelanjutan IV. Jadi, rencana semester kedua ini kita msh melihat perkembangan pasar. Tancap gas atau tidak, kita tunggu pasar dulu, tergantung ketersediaan dana. Sekarang fokus kita ke internal dulu, sambil mengamati perkembangan," jelasnya.
Sekadar informasi, target dana yang dihimpun dalam PUB Obligasi Berkelanjutan IV ini mencapai Rp 1,5 triliun. Hasil pemeringkatan untuk Obligasi ini adalah idA (Single A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel