1. Dato Sri Tahir Menjawab Utang Benny Tjokro ke Bank Mayapada
Sempat bergulir isu bahwa Benny Tjokrosaputro, terdakwa kasus korupsi PT Asuransi Jiwasraya (Persero), memiliki utang cukup besar kepada PT Bank Mayapada Tbk. Pemilik bank publik itu Dato Sri Tahir pun angkat bicara.
Tahir menyampaikan bahwa fasilitas pinjaman yang diberikan kepada perusahaan Benny Tjokro tidak besar. Menurutnya, tidak sebesar isu yang beredar di masyarakat.
Baca berita lengkapnya di sini.
2. Presiden Minta Kementerian 'Gemuk' Anggaran Percepat Belanja
Presiden Joko Widodo ingin beberapa kementerian dan lembaga yang memiliki anggaran besar mempercepat penyerapan anggaran belanja negara untuk mendukung gerak roda ekonomi.
Jokowi menilai lambatnya penyerapan anggaran sebagai cerminan sense of crisis yang masih minim, termasuk juga penerbitan regulasi yang bertele-tele.
Baca berita lengkapnya di sini.
3. Facebook Integrasi dengan WhatsApp, Siap-siap Alami Perubahan Saat Percakapan
Facebook siap untuk membuat beberapa perubahan drastis ke WhatsApp. Aplikasi pesan instan paling populer di dunia itu kemungkinan besar akan diintegrasikan dengan Facebook Messenger.
Seperti diketahui, Facebook, Instagram, dan WhatsApp berada di bawah satu naungan, yakni Facebook Inc.
Baca berita lengkapnya di sini.
4. Bank Syariah Milik BUMN Bakal Merger, Bank Muamalat Ikut Digabung?
Dalam industri perbankan syariah Tanah Air dikenal dengan istilah five percent trap atau jebakan lima persen.
Istilah tersebut muncul karena nilai aset perbankan syariah sulit melampaui 5 persen dibandingkan dengan aset yang dimiliki bank umum konvensional. Namun, angka 5 persen tersebut akhirnya pecah setelah sekian lama bertahan pada Oktober 2019, pangsa pasar bank syariah menembus 6,01 persen.
Baca berita lengkapnya di sini.
5. Pensiunan Pasukan Khusus AS Bantu Pelarian Ghosn
Carlos Ghosn, bekas bos Nissan Motor, yang berhasil melarikan diri ke Lebanon ternyata mendapat bantuan pensiunan pasukan elite AS. Fakta tersebut Jaksa di Amerika Serikat.
Ghosn disebut mengirimkan uang 862.500 dolar AS (Rp12,4 miliar) kepada perusahaan yang dikelola oleh salah satu dari dua orang yang membantunya melarikan diri dari Jepang ke Lebanon pada tahun lalu, kata Jaksa di AS.
Baca berita lengkapnya di sini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel