Jokowi Ingatkan Kepala Daerah Jangan Sampai Ekonomi Digas, tapi Corona Meningkat

Bisnis.com,10 Jul 2020, 06:42 WIB
Penulis: Newswire
Petugas medis menunjukkan alat tes cepat (rapid test) COVID-19 buatan dalam negeri di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Kamis (9/7/2020). Pemerintah meluncurkan alat tes cepat COVID-19 yang diberi nama RI-GHA Covid-19 dan menargetkan dapat diproduksi sebanyak 200 ribu rapid pada Juli dan 400 ribu di Agustus 2020. ANTARA FOTO/Arnold

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan seluruh pemerintah daerah dan jajarannya agar berupaya menggerakkan kembali sektor ekonomi seiring dengan pengetatan protokol kesehatan pengendalian Virus Corona.  

Jokowi tidak ingin, sangking semangatnya daerah menggenjot ekonomi, urusan kesehatan menjadi nomor dua.

"Oleh sebab itu, betul-betul gas dan remnya itu betul-betul dikendalikan benar. Jangan sampai yang digas hanya ekonominya saja, tapi nanti Covid-nya meningkat, hati-hati. Dua-dua (ekonomi dan kesehatan) harus dikendalikan dengan baik," ujar Jokowi via telekonferensi dari Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Kamis (9/7/2020).

Jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia per Kamis, 9 Juli 2020 telah mencapai 70.736. Angka tersebut berasal dari adanya penambahan kasus positif baru sebanyak 2.657 orang.

Angka ini merupakan rekor baru pertambahan jumlah kasus Covid-19 terbanyak per harinya. Jokowi mengingatkan bahwa angka tersebut harus menjadi lampu merah.

Presiden meminta semua daerah berhati-hati dan tetap mengendalikan kasus  Covid-19, termasuk daerah-daerah yang kasusnya terbilang sedikit.

"Tetapi kalau angka yang masih kecil ini tidak dikendalikan baik, manajemen krisis tidak dilakukan, rakyat tidak diajak untuk kerja sama-sama, hati-hati. Jangan dianggap enteng," kata Jokowi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini