e-Commerce Korea Coupang Tuntaskan Akuisisi Layanan Streaming Video Hooq

Bisnis.com,10 Jul 2020, 08:40 WIB
Penulis: Hadijah Alaydrus
Tampilan aplikasi layanan pemutar video Hooq/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Raksasa e-commerce Korea Selatan Coupang Corp akhirnya mengakuisisi Hooq Digital Ltd., layanan streaming video di Asia Tenggara yang dimiliki oleh Singtel, Sony dan Warner Bros.

Sumber yang dikutip Bloomberg mengungkapkan Coupang telah mencapai kesepakatan untuk mengakuisisi aset Hooq.

Kesepakatan itu mengantarkan Coupang yang selama ini didukung SoftBank menjadi arena streaming video yang kompetitif yang siap bersaing dengan Amazon.com Inc. dan Netflix Inc.

Di sisi lain, Tencent Holdings Ltd. baru-baru ini setuju untuk membeli aset platform streaming Malaysia iFlix Ltd. Dan bulan lalu, Gojek juga memenangkan pendanaan dari Golden Gate Ventures dan pendukung lainnya karena untuk pengembangan aplikasi streaming videonya sendiri.

Coupang, yang juga didukung oleh BlackRock Inc. dan Sequoia Capital, memiliki desain sendiri di pasar Korea Selatan.

Korea Selatan dalam beberapa tahun terakhir berhasil melahirkan film laris yang memikat penonton global mulai dari "Parasite" hingga "Train to Busan". Namun, Netflix dan Youtube tetap menjadi pemain yang dominan di negara tersebut.

Pemerintah Korea Selatan mengumumkan rencana bulan lalu untuk mendukung lima penyedia layanan streaming lokal atau streaming homegrown untuk menjadi perusahaan global, dan mendukung pertumbuhan mereka dengan mempercepat transaksi dan investasi dalam konten.

Terkait dengan akuisisi Hooq, perwakilan Coupang menolak berkomentar.

Hooq, perusahaan patungan antara Singapore Telecommunications Ltd., Sony Pictures Television Inc. dan Warner Bros Entertainment Inc., diketahui telah mengajukan likuidasi pada bulan Maret dan menghentikan layanan pada akhir April.

Didirikan pada 2015, Hooq menawarkan film dan serial drama di Singapura, Filipina, Thailand, Indonesia dan India, tetapi mengalami masalah serius selama pandemi Covid-19.

Coupang, yang dianggap sebagai Amazon versi Korea Selatan, sangat agresif dalam melakukan ekspansi bisnis baru seperti pengiriman makanan dan pembayaran digital.

Aksi tersebut serupa dengan upaya yang dilakukan Amazon dalam memperluas layanannya. Perusahaan yang berbasis di Seoul ini didirikan pada 2010 oleh Chief Executive Officer Bom Kim dan diperkirakan bernilai US$9 miliar pada akhir 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini