Akibat Pandemi, Duta Pertiwi (DUTI) Mengerem Belanja Modal

Bisnis.com,10 Jul 2020, 15:20 WIB
Penulis: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Pabrik PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk/www.dpn.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – Pandemi virus corona membuat emiten properti PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) akan menahan rencana belanja modal untuk tahun 2020.

Head of Investor Relation Duta Pertiwi Christy Grassela mengatakan, pihaknya tidak akan royal dalam melakukan belanja modal pada tahun ini. Pandemi virus corona yang melanda membuat outlook perusahaan dan sektor properti menjadi penuh ketidakpastian.

“Tentunya dengan kondisi bisnis yang belum kembali normal dan penuh ketidakpastian, kami perlu melakukan penghematan guna menjaga kondisi kas perusahaan,” katanya dalam paparan publik perusahaan pada Jumat (10/7/2020).

Menurutnya, belanja modal yang dilakukan oleh perusahaan pada tahun ini lebih kepada penyelesaian komitmen kontrak dengan kontraktor atau pelanggan DUTI. Salah satunya adalah pembangunan pusat perbelanjaan di wilayah TB Simatupang dengan PT AEON indonesia.

Sementara itu, Direktur Duta Pertiwi Stevanus Hartono Adjiputro mengatakan, capital expenditure (capex) dari pembangunan pusat perbelanjaan tersebut adalah Rp1,1 triliun. Hingga saat ini, DUTI telah merealisasikan sebanyak Rp200 miliar. Ia mengatakan, perusahaan akan terus berupaya untuk menyelesaikan pembangunan pusat perbelanjaan tersebut sesuai tenggat waktu.

“Proyek itu ditargetkan sudah dapat dibuka pada kuartal I/2021 oleh pelanggan kami,” katanya.

Pada kuartal I/2020, DUTI mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 25 persen dari Rp515,02 miliar pada kuartal I/2019 menjadi Rp385,19 miliar pada kuartal I/2020.

Penjualan tanah, rumah tinggal, dan ruko masih menjadi kontributor terbesar DUTI dengan nilai Rp174,5 miliar, turun dari perolehan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp277,89 miliar.

Penerimaan yang didapat dari sewa juga mengalami kontraksi pada tahun ini. DUTI mencatatkan pendapatan sewa sebanyak Rp146,52 miliar atau turun dari perolehan kuartal I/2019 sebesar Rp167,99 miliar.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini