Kesepakatan Travel Bubble Direncanakan Akhir Juli

Bisnis.com,10 Jul 2020, 16:50 WIB
Penulis: Yudi Supriyanto
Danau Toba dilihat dari Geosite Sipinsur Kabupaten Humbang Hasundutan. JIBI/Nancy Junita

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah mengungkapkan kesepakatan proses negosiasi travel bubble dengan beberapa negara, rencananya, terjadi pada akhir Juli ini.

Odo RM Manuhutu, Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, mengungkapkan saat ini pemerintah masih dalam proses negosiasi dengan beberapa negara terkait travel bubble ini.

“Ini yang sedang dilakukan. Menurut rencana, harusnya akhir Juli ini sudah disepakati [travel bubble],” katanya, Jumat (10/7/2020).

Travel bubble yakni ketika dua negara atau lebih negara berhasil mengontrol virus corona sepakat untuk menciptakan sebuah gelembung atau koridor perjalanan.

Gelembung ini akan memudahkan penduduk yang tinggal di dalamnya perjalanan secara bebas, dan menghindari kewajiban melakukan karantina mandiri.

Dia menuturkan ide dari travel bubble adalah menciptakan koridor-koridor yang dapat menjamin wisatawan atau turis dari sisi keamanan dan keselamatan ketika melakukan kunjungan dari satu titik ke titik lainnya.

Travel bubble, lanjutnya baru bisa berjalan ketika ada penurunan tingkat infeksi Covid-19 di setiap titik. Kemudian, dia menuturkan terdapat masukan atau arahan dari Gugus Tugas Covid-19.

Negosiasi travel bubble ini dipimpin oleh Kementerian Luar Negeri dengan masukan dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dan juga Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Hari Santosa Sungkari, Deputi Bidang Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, mengungkapkan pihaknya berharap dapat membuat travel bubble dengan negara-negara seperti Malaysia dan Singapura dalam waktu dekat sehingga wisatawan asing bisa datang ke Danau Toba.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Novita Sari Simamora
Terkini