Bisnis.com, JAKARTA - Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan setidaknya ada lima hal positif penerapan protokol kesehatan Covid-19 dalam jangka panjang. Namun, untuk mencapai hal tersebut tidak mudah dan memerlukan kerja sama seluruh lapisan masyarakat.
“Menurut Dokter Kartini Sjahrir, Antropolog dan Penasihat untuk Asean Institute for Peace and reconcilliation Kementerian Luar Negeri, beradaptasi dengan kebiasaan baru bukan hal mudah dan tentu butuh waktu. Namun, ada lima hal positif yg bisa dirasakan dalam budaya Indonesia apabila penerapan protokol kesehatan jadi perilaku sehari-hari,” kata Reisa dalam konferensi pers dari kantor Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (11/7/2020).
Reisa yang juga merupakan Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Covid-19 ini mengungkapkan bahwa kelima manfaat jangka panjang itu antara lain adalah pertama, disiplin protokol kesehatan akan membuat perilaku hidup bersih dan higienis menjadi budaya bangsa. Hal ini akan mengurangi beban penyakit, bukan hanya Covid-19, di lingkungan masyarakat.
Kedua, konektivitas masyarakat akan semakin tinggi karena mengoptimalkan dunia digital. Negara dengan lebih kurang 13.000 pulau ini akan sangat diuntungkan dengan komunikasi melalui media digital.
“Pada saat PSBB dilakukan kini kebiasaan komunikasi dan berkumpul di dunia maya sudah semakin membudaya,” kata Reisa.
Kemudian, dunia juga menjadi lebih ramah lingkungan. Pembatasan mobilitas manusia berbanding lurus dengan berkurangnya emisi kendaraan bermotor.
Seluruh hal tersebut akan membuat pembangunan yang berkelanjutan. Penduduk yang sehat dan konektivitas tinggi merupakan cerminan kota masa depan.
Terakhir, mengasah jiwa solidaritas dan gotong royong. Hal ini terlihat dari ratusan miliar rupiah donasi, puluhan ribu relawan, dan juga partisipasi masyarakat dalam beragam bentuk untuk saling membantu mengurangi dampak Covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel