Rambah Bisnis Kemasan Makanan, Begini Strategi Alkindo Naratama (ALDO)

Bisnis.com,12 Jul 2020, 12:42 WIB
Penulis: Ria Theresia Situmorang
Direktur Utama PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) Herwanto Sutanto (tengah) berbincang dengan Direktur Erik Sutanto (kanan) dan Direktur Independen Kuswara saat paparan publik, di Bandung, Jawa Barat, Kamis (27/6/2019)./Bisnis-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten kertas dan kimia PT Alkindo Naratama Tbk. (ALDO) memproyeksikan penjualan dari segmen kertas kemasan makanan (food packaging) akan menjadi penopang penjualan dalam beberapa tahun ke depan.

Direktur Utama Alkindo Herwanto Sutanto mengatakan penggunaan kertas kemasan meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat untuk mengurangi plastik. Perseroan memulai bisnis ini pada akhir semester pertama 2020 sehingga terbilang bisnis baru.

Herwanto berharap segmen kertas kemasan makanan akan menopang bisnis disebabkan oleh pertumbuhan dan efek luar biasa yang dirasakan oleh perseroan pada kuartal kedua tahun ini.

“Kertas (berwarna) putih biasanya pakai chemical dan bahan baku dari pohon sehingga dianggap tidak ramah lingkungan. Kemasan kita berwarna cokelat, lebih ramah lingkungan, dan respon pasar baik sekali,” ujar Herwanto kepada Bisnis, Jumat (10/7/2020).

Adapun, perseroan menganggarkan belanja modal atau capital expenditure sebesar Rp6 miliar - Rp7 miliar pada tahun ini yang kemudian akan lebih banyak dipakai untuk investasi pengembangan kertas kemasan makanan

Herwanto mengungkap perseroan mencadangkan belanja modal yang berasal dari dana internal. Emiten bersandi saham ALDO itu tidak menambah utang bank dalam waktu dekat mengingat perseroan berencana untuk melakukan ekspansi kertas kemasan makanan di anak perusahaan setelah penyebaran Covid-19 dapat teratasi.

Lebih jauh, dia memperkirakan saat ini perseroan sudah menyerap 45 persen dari total belanja modal yang masih sejalan dengan kebutuhan operasional di semua lini unit bisnis perseroan.

“Kapasitas produksi kita sekarang untuk kertas 6.000 ton per bulan, kurang lebih 65 ribu ton per tahun. Kalau tahun depan kita harapkan naik menjadi 200 ribuan (ton per tahun) dengan penambahan fasilitas produksi,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini