Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom PT Bank Permata Tbk. Josua Pardede menyebutkan tidak ada yang perlu dicemaskan dari kelompok bank umum kegiatan usaha (BUKU) III walaupun penyaluran kredit pada Mei 2020 mengalami kontraksi.
Berdasarkan bahan paparan OJK yang diterima Bisnis, realisasi pertumbuhan kredit bank umum per Mei 2020 hanya 3,04 persen atau terendah sejak 1998. Hal utamanya disebabkan oleh kinerja BUKU III yang turun 0,57 persen secara tahunan.
Josua menilai penurunan kinerja tersebut dilakukan secara cukup terukur, yang ditunjukkan dari risiko kredit yang masih sangat terjaga stabil di kisaran 3 persen.
"Sebenarnya tidak ada yang perlu dicemaskan di BUKU III. Nasabah mereka loyal, modal mereka kuat, tata kelolanya baik, dan dapat mudah ditambah. BUKU I dan II yang perlu terus diperhatikan," jelasnya Minggu (12/7/2020).
Josua menambahkan BUKU III merupakan kelompok bank yang pasarnya sangat kompetitif, yang bahkan penyaluran kreditnya sudah lebih tinggi ketimbang penghimpunan dananya.
Ketika memasuki masa pandemi, BUKU III pun mengambil langkah konsolidasi secara bertahap, guna meminimalisir risiko likuiditas serta kredit secara bersamaan.
"Namun, kalau dilihat lebih dalam lagi penyaluran pada Mei 2019 pertama tahun lalu merupakan salah satu tren pertumbuhan terbaik bagi BUKU III, sehingga konsolidasi Mei tahun ini tercatat negatif," katanya.
Pertumbuhan kredit BUKU III pada tahun lalu sudah tercatat negatif 5,17 persen secara tahunan. Namun, per Mei 2019, BUKU III masih mencatatkan pertumbuhan fungsi intermediasi 2,43 persen secara tahunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel