Keringanan Kredit BCA, Ini Sektor yang Paling Banyak Minta Restrukturisasi

Bisnis.com,13 Jul 2020, 21:25 WIB
Penulis: Annisa Sulistyo Rini
Nasabah melakukan transaksi lewat mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (28/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk. ikut memberikan keringanan kredit bagi para nasabahnya yang terdampak pandemi Covid-19. Sektor usaha kecil dan menengah (UKM) dan konsumer disebut paling banyak meminta restrukturisasi.

Wakil Presiden Direktur BCA Suwignyo Budiman mengatakan kedua sektor tersebut paling banyak meminta keringanan kredit karena paling terdampak penyebaran virus corona yang meluas saat ini.

"Daya beli menurun sehingga banyak yang kesulitan untuk mengangsur," ujarnya dalam online meeting, Senin (13/7/2020).

Kendati demikian, Suwignyo menyatakan permintaan kredit baru untuk segmen small medium enterprise (SME) dan konsumer tetapi ada.

Direktur BCA Subur Tan menambahkan untuk segmen korporasi hingga saat ini sekitar 23 persen dari total kredit yang diberikan, sedangkan untuk segmen komersial sebesar 17 persen dari total kredit.

Menurutnya, perseroan tetap waspada terkait dengan gelombang kedua restrukturisasi. "Kami pun meminta ke cabang-cabang atau wilayah untuk memonitor nasabah, apakah butuh restrukturisasi lagi atau tidak," katanya.

Di tengah masa pandemi, BCA tetap berkomitmen menyalurkan kredit kepada sektor riil untuk mendukung pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan dalam memberikan kredit, pihaknya tidak hanya terpaku pada salah satu sektor. Pasalnya, perlu didalami kondisi masing-masing debitur di tengah penyebaran virus corona.

"Kami tidak terpaku pada satu sektor, tergantung [kondisi] nasabah juga," ujarnya.

Jahja menyebutkan misalnya untuk debitur di sektor wisata, yang mayoritas tertekan karena pandemi, bukan berarti tidak akan dibantu sama sekali. BCA akan melihat kondisi debitur, seperti reputasi yang dimiliki dan apakah ada bisnis lain yang mendukung arus kas.

"Jadi, selain sektor, kondisi satu persatu nasabah [dilihat] apakah meyakinkan bisa diberikan kredit kembali," jelas Jahja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini