Ekonomi Singapura Alami Resesi, Bagaimana Nasib Indonesia?

Bisnis.com,14 Jul 2020, 15:45 WIB
Penulis: Reni Lestari
Toko dan bar di Haji Lane Singapura pada 7 April 2020 tutup karena penerapan lockdown parsial./Bloomberg/Wei Leng Tay

Bisnis.com, JAKARTA - Resesi teknis yang terjadi pada ekonomi Singapura dapat menjadi indikasi bahwa Indonesia juga akan mengalami kontraksi lebih dalam dari yang diperkirakan.

Mohamad Faisal, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) mengatakan, situasi di Singapura menunjukkan tekanan resesi global yang lebih dalam.

Dia memperkirakan ekonomi Indonesia akan terkontraksi pada kuartal kedua, bahkan berpotensi berlanjut hingga kuartal ketiga dan keempat tahun ini.

"Indonesia memang belum resesi. Namun resesi itu sudah di depan mata," katanya kepada Bisnis, Selasa (14/7/2020).

Meski demikian, potensi kontraksi yang membayangi ekonomi Indonesia tidak akan sedalam Singapura karena faktor ketergantungan terhadap perdagangan internasional.

Menurut prediksi CORE, ekonomi Indonesia akan tumbuh -2 persen hingga -5 persen tahun ini.

Berbeda dengan ekonomi Indonesia yang bertumpu pada konsumsi domestik, Singapura menggantungkan sekitar 60 persen pendapatannya pada ekspor-impor. Faisal melanjutkan, meski paparan Singapura terhadap resesi global sangat tinggi, kerentanan ekonominya rendah didukung cadangan devisa dan surplus anggaran pada tahun-tahun sebelumnya.

Menurut Faisal, potensi domestik yang menjadi bantalan bagi ekonomi Indonesia harus dimanfaatkan untuk menggenjot pemulihan di masa pandemi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini