Bisnis.com, JAKARTA - Walaupun pandemi Covid-19 melanda, PT Mitrausaha Indonesia Group (Grup Modalku) atau Modalku dan Funding Societies yang beroperasi di Singapura dan Malaysia, menyebutkan permintaan pinjaman masih tetap tinggi. Pada semester I/2020, total penyaluran pinjaman di Indonesia, Singapura dan Malaysia mencapai pinjaman mencapai Rp15,4 triliun.
CoFounder & CEO Modalku Reynold Wijaya menjelaskan bahwa untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia, realisasi penyaluran pinjaman Modalku di paruh 2020 pun masih berada di angka Rp4,1 triliun, atau sama dengan periode semester I/2019.
Oleh sebab itu, Reynold menjelaskan bahwa pihaknya masih akan mengusung strategi serupa untuk menjalani era masa transisi dan normal baru pada semester II/2020.
"Tahun ini penuh tantangan, kita semua merasakan dampak dari pandemi Covid-19, termasuk UMKM. Sampai saat ini, fokus utama Modalku adalah mendukung UMKM yang bisnisnya terkena dampak pandemi tersebut. Jumlah penyaluran dan transaksi pinjaman yang terus meningkat menunjukkan komitmen kami untuk tetap berkontribusi terhadap perkembangan UMKM," jelasnya, Selasa (14/7/2020).
Sekadar informasi, sejak awal berdiri pada 2016, hingga kini Modalku masih fokus terhadap segmen penyaluran pembiayaan di sektor produktif, terutama UMKM yang didominasi sektor perdagangan besar dan eceran.
Penyaluran pinjaman ini telah terealisasi kepada lebih dari 2,4 juta jumlah transaksi pinjaman dan mengalami pertumbuhan lebih dari 60% (year-to-date/ytd) sejak awal tahun 2020.
Menurut Reynold, menyambut fase normal baru, beberapa bisnis sudah mulai kembali beroperasi, sehingga harapannya omset bisnis juga berangsur membaik.
Namun demikian, pihaknya tetap menerapkan asas responsible lending, dengan menjalankan langkah seleksi yang komprehensif. Modalku tetap melakukan penilaian terhadap UMKM peminjam, terutama kemampuan finansial untuk melunasi pinjaman.
"Kami akan terus memantau perkembangan fase normal baru karena proses pemulihan ekonomi terutama bisnis UMKM ini bukan hal yang mudah. Dengan asas responsible lending, kami akan terus menjalankan langkah seleksi yang komprehensif, program restrukturisasi, serta mendukung sektor kesehatan yang saat ini sedang dibutuhkan dengan berbagai kerja sama baru dalam beberapa waktu ke depan," ujarnya.
Selain itu, Modalku juga mendukung UMKM di tengah pandemi Covid-19 dengan ikut melakukan langkah restrukturisasi.
"Sekitar 2% peminjam aktif Modalku telah mengajukan restrukturisasi dan dalam proses oleh tim Modalku. Langkah restrukturisasi dilakukan sebagai bentuk solusi bagi peminjam di Modalku yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya," jelasnya.
Angka limit dan tenor pinjaman akan disesuaikan dengan jenis pinjaman dan profil bisnis masing- masing UMKM, sehingga untuk penyesuaian ini akan dilakukan kasus per kasus.
Modalku juga akan terus mendukung sektor kesehatan yang saat ini sedang dibutuhkan dengan berbagai kerja sama baru dalam beberapa waktu ke depan.
Sekadar informasi, layanan peer-to-peer (P2P) lending Modalku, peminjam (UMKM yang berpotensi) bisa mendapatkan pinjaman modal usaha tanpa agunan hingga Rp2 miliar yang didanai oleh pemberi pinjaman platform (individu atau institusi yang mencari alternatif investasi) melalui pasar digital.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel