Adu Kuat Sentimen Covid-19 dan Kinerja Emiten, Wall Street Bergerak Fluktuatif

Bisnis.com,14 Jul 2020, 21:40 WIB
Penulis: Rivki Maulana
Wall Street./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Amerika Serikat berfluktuasi seiring dengan adu kuat sentimen musim laporan keuangan emiten dan dampak ekonomi dari pandemi Covid-19.

Dilansir dari Bloomberg, indeks S&P500 berayun masuk zona hijau dan zona merah di awal perdagangan. Saham JPMorgan Chase & Co awalnya naik setelah melaporkan kinerja keuangan. Sementara itu saham Wells Fargo & Co turun setelah bank mencetak kerugian.

Hingga pukul 21.12 WIB, indeks S&P terpantau turun 0,68 persen sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,12 persen. Adapun indeks Nasdaq terkoreksi 0,27 persen.

"Kita mungkin akan melihat musim laporan keuangan tahun ini sebagai musim di mana perusahaan berbicara jujur dan mengirim pesan yang sedikit berbeda dari yang pernah kita lihat," ujar kepala strategi investasi di Charles Schwab & Co Liz Ann Sonders seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (14/7/2020).

Kemarin , Wall Street parkir di zona merah setelah indeks S&P 500 ditutup melemah ; antiklimaks setelah menyentuh level tertinggi sejak wabah virus corona (Covid-19) merebak. Pasar saham dalam sebulan terakhir memang labil karena kekhawatiran tentang virus corona dapat diimbangi oleh optimisme atas pengeluaran stimulus dan pemulihan ekonomi.

Seiring dengan kemunculan wabah di gelombang kedua, sejumlah negara menerapkan aturan yang lebih ketat untuk membendung virus. Jepang melansir keadaan darurat baru mungkin akan terjadi sementara Hong Kong belum menerapkan pembatasan sosial paling berat.

Negara bagian California telah menutup restoran dan baru. Sementara Inggris akan mewajibkan penggunaan pelindung wajah di semua toko.

"Jika pembatasan sosial diperpanjang di AS, berita buruk ini mungkin akan menjadi berita baik di pasar saham karena The Fed dan Washington pasti akan memperluas langkah untuk mendukung perekonomian”, ujar kepala strategi di Merck Finck Robert Greil.

Di Asia, pasar saham anjlok seiring dengan ketegangan AS-China soal Laut China Selatan. Trump telah menolak klaim Tiongkong yang ekspansif di Laut China Selatan. Sikap Trump itu menjadi titik balik karena sebelumnya AS tidak memihak dalam perselisihan di Laut China Selatan.

Berikut perkembangan pasar keuangan dan komoditas

Saham

Mata Uang

Obligasi

Komoditas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini