RUPSLB Diundur, Harga Saham Konsumer Indofood Cenderung Stagnan

Bisnis.com,15 Jul 2020, 10:15 WIB
Penulis: Ria Theresia Situmorang
Petugas sedang menurunkan karton produk mi instan Indomie. Mi instan merupakan salah satu produk unggulan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk./indofood.com

Bisnis.com, JAKARTA – Harga saham emiten konsumer konglomerasi Grup Salim, PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) cenderung stagnan menjelang Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Rabu (15/7/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, hingga pukul 09.37 WIB, harga saham INDF berada pada posisi yang sama dengan harga penutupan pada perdagangan sebelumnya yakni Rp6.600 dengan total transaksi sebesar Rp5,1 miliar dan total beli bersih asing mencapai Rp824,65 juta.

Adapun pembelian saham INDF hampir imbang dilakukan oleh investor dalam dan luar negeri dengan dominasi pembelian oleh broker J.P Morgan Sekuritas dan penjualan oleh broker UBS Sekuritas.

Tak jauh berbeda, saham ICBP juga tak bergeming dari posisi penutupannya pada perdagangan hari sebelumnya yakni berada pada level Rp9.450. Total transaksi ICBP bahkan lebih banyak dibandingkan INDF yaitu Rp13,48 miliar dengan total beli bersih asing mencapai Rp6,49 miliar.

Adapun pembelian relatif imbang dilakukan oleh investor domestik dan luar negeri dengan dominasi dilakukan oleh broker UBS Sekuritas sedang penjualan mayoritas dilakukan oleh pelaku pasar dalam negeri yang dilakukan oleh broker Buana Capital Sekuritas.

Secara teknikal, analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan pergerakan saham INDF dan ICBP hampir sama. “Namun memang kecenderungannya masih lebih menarik dari sisi ICBP,” ungkapnya kepada Bisnis, Selasa (14/7/2020).

Menurutnya, INDF berada di level support Rp6.400 dan resistance Rp6.800, sementara ICBP berada di level support Rp9.200 dan resistance Rp9.600.

Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama secara bersamaan merekomendasikan akumulasi beli saham INDF dan ICBP masing-masing dengan target harga Rp8.375 dan Rp10.150.

Sebagai gambaran, salah satu agenda rapat yang akan dimintai persetujuannya oleh pemegang saham baik INDF dan ICBP pada rapat yang diselenggarakan hari ini adalah penetapan penggunaan laba bersih perseroan untuk tahun buku 2019.

Dikutip dari data histori pembagian dividen di website masing-masing perseroan, sejak tahun 2011, baik INDF dan ICBP selalu membagikan rasio pembayaran dividen atau dividend payout ratio (DPR) 50 persen.

Dengan demikian, jika perseroan masih berkomitmen membagikan dividen dengan rasio yang sama dengan tahun sebelumnya, INDF kemudian diprediksi akan membagikan dividen sekitar Rp2,45 triliun atau Rp279 per lembar saham.

Adapun, ICBP kemungkinan akan membagikan dividen sekitar Rp2,52 triliun atau Rp216 per lembar saham.

Kendati demikian, mungkin saja rasio pembayaran dividen ini akan tergerus mengingat ICBP akan meminta persetujuan pemegang saham untuk mengakuisisi Pinehill Company Limited (PCL) atau Grup Pinehill dengan nilai nominal sebesar US$2,99 miliar atau Rp42,96 triliun (asumsi US$1=Rp14.368) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan dilangsungkan dalam waktu dekat.

Sejatinya, RUPSLB direncanakan dilaksanakan pada Rabu (15/7/2020). Namun demikian, atas arahan OJK terkait perubahan mata acara, RUPSLB itu diundur. Dengan demikian, hari ini hanya dilakukan penyelanggaraan RUPS Tahunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini