Bisnis.com, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) memperkirakan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) perbankan masih positif pada kuartal ketiga tahun ini.
Hal ini tercermin dalam saldo bersih tertimbang (SBT) pertumbuhan DPK kuartal III/2020 sebesar 78,1 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan 44,0 persen pada kuartal sebelumnya.
Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko mengatakan meningkatnya pertumbuhan DPK diprakirakan terjadi pada jenis instrumen giro dan deposito, terindikasi dari nilai SBT masing-masing sebesar 39,4 persen dan 64,8 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan 27,8 persen dan 41,6 persen pada kuartal sebelumnya.
"Sementara itu, pertumbuhan DPK pada instrumen tabungan tercatat melambat, terindikasi dari nilai SBT sebesar 60,9 persen pada kuartal III, lebih rendah dibandingkan dengan 85,7 persen pada triwulan sebelumnya," katanya dalam Survei Perbankan BI, Rabu (15/7/2020).
Onny melanjutkan rata-rata biaya yang dikeluarkan oleh bank atas dana nasabah yang ditempatkan atau Cost of Fund (CoF) dalam Rupiah diprakirakan turun 22 bps dari triwulan sebelumnya menjadi 5,38 persen.
Sementara biaya dana yang dioperasionalkan (ditempatkan) oleh perbankan untuk memperoleh pendapatan atau cost of loanable fund (CoLF) dalam Rupiah juga diprakirakan turun 9 bps menjadi 8,20 persen.
Hal ini selanjutnya akan diikuti dengan rata-rata suku bunga kredit modal kerja dan kredit investasi diprakirakan turun masing-masing 8 bps dan 6 bps dari triwulan sebelumnya menjadi 10,72 persen dan 10,75 persen.
"Suku bunga kredit konsumsi juga diprakirakan turun sebesar 3 bps menjadi 12,93 persen. Pada jenis kredit konsumsi, penurunan suku bunga terbesar terjadi pada kartu kredit sebesar 20 bps, diikuti oleh kredit kendaraan bermotor dan kredit multiguna masing-masing sebesar 12 bps dan 6 bps," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel