Banjir Bandang Luwu Utara, 21 Orang Tewas, 31 Hilang

Bisnis.com,16 Jul 2020, 16:23 WIB
Penulis: M. Syahran W. Lubis
Lumpur akibat banjir bandang menutupi landasan pacu Bandara Andi Jemma Masamba, Luwu Utara, Selasa (14/7/2020). Banjir bandang yang terjadi pada Senin (13/7/2020) tersebut mengakibatkan sejumlah fasilitas bandara terendam banjir dan melumpuhkan operasional penerbangan./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Jumlah korban banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di Luwu Utara, Sulawesi Selatan, pada awal pekan ini naik menjadi 21 orang tewas, dengan 31 lainnya hilang, kata seorang pejabat.

Upaya pencarian dan penyelamatan diintensifkan di distrik Luwu Utara yang dilanda banjir bandang, yang melibatkan 539 penyelamat, kata seorang pejabat Badan SAR Sulsel yang menolak untuk diidentifikasi.

"Hari ini lima mayat ditemukan oleh tim penyelamat, sehingga jumlah total korban menjadi 21," kata pejabat itu kepada Xinhua melalui telepon.

Sementara itu, 10 orang masih dalam perawatan medis di rumah sakit untuk luka mereka. Sebagian besar mayat ditemukan dari lumpur yang merendam daerah. Lumpur itu tingginya 50 sentimeter hingga 1 meter.

Misi pencarian dan penyelamatan berlanjut pada Kamis (16/7/2020) ini untuk fokus pada Kota Masamba dan Desa Radda, karena mereka dihantam oleh bencana paling parah. Dia menjelaskan jumlah penyelamat dibagi menjadi enam tim.

Hujan deras memicu air sungai di kabupaten itu meluap dan menenggelamkan daerah sekitarnya. Puluhan rumah, gedung sekolah, dan fasilitas umum rusak.

Bencana itu berdampak pada hampir 5.000 orang ketika rumah-rumah mereka dilanda banjir bandang yang membawa lumpur, menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini