AS Dukung Negara Penggugat Laut China Selatan, Beijing Tak Takut Diberi Sanksi

Bisnis.com,16 Jul 2020, 06:47 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Ilustrasi peta kawasan Laut China Selatan. China mengklaim secara sepihak hampir semua Laur China Selatan, dan menerapkan area udara pertahanan di atas wilayah itu. Sampai kini China tidak menetapkan koordinat pasti Sembilan Garis Putus-putus yang dijadikan dasar klaim sepihak mereka./beforeitnews.com

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mengatakan pihaknya akan mendukung negara-negara yang mengakui bahwa China telah melanggar klaim teritorial mereka di kawasan Laut China Selatan.

"Kami akan menggunakan berbagai instrumen yang kami miliki dan akan mendukung negara-negara di seluruh dunia yang mengakui bahwa China telah melanggar klaim teritorial hukum maupun klaim maritim mereka," kata Pompeo kepada wartawan seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Kamis (16/7/2020).

Dia menambahkan bahwa AS akan memberi bantuan baik di badan multilateral maupun di Asean. Begitu juga dengan bantuan hukum dan semua yang bisa dilakukan, katanya merujuk pada 10 anggota Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (Asean).

Sebelumnya Pompeo mengatakan Amerika Serikat akan memperkarakaan langkah Beijing mengeruk sumber daya alam di laut yang disengketakan itu.

Pernyataan Pompeo itu merupakan Sikap keras tebaru pemerintahan Presiden Donald Trump untuk menantang China, yang dijadikan sebagai musuh menjelang pemilihan presiden November.

Diplomat top AS untuk Asia Timur juga memperingatkan kemungkinan sanksi terhadap pejabat dan perusahaan China yang terlibat dalam apa yang digambarkan Washington sebagai eksploitasi di Laut China Selatan.

Sementara itu, China menyatakan tidak takut akan sanksi apa pun yang mungkin dijatuhkan Amerika Serikat atas situasi di Laut China Selatan. Beijing juga menuduh Washington mengobarkan masalah dan membuat wilayah itu tidak stabil.

China mengklaim 90 persen dari laut yang berpotensi kaya energi tersebut. Akan tetapi, Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam juga mengklaim bagian dari wilayah tersebut.

Beijing telah membangun pangkalan-pangkalan di atol wilayah tersebut, tetapi menyatakan niatnya untuk perdamaian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini