Ditekan AS, Xi Jinping Yakinkan Korporasi Global Tak Tinggalkan China

Bisnis.com,16 Jul 2020, 12:16 WIB
Penulis: Reni Lestari
Presiden China Xi Jinping menuju ke Rumah Sakit (RS) Huoshenshan setelah tiba di Wuhan untuk melakukan kunjungan inspeksi, Selasa (10/3/2020). Foto: Antara dari Xinhua

Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah ketegangan yang kembali memuncak dengan Amerika Serikat, Presiden Xi Jinping berjanji untuk menyediakan lingkungan bisnis yang lebih baik bagi perusahaan-perusahaan asing, bahkan ketika korporasi China mendapat pengawasan ketat di luar negeri.

"Kami akan melanjutkan upaya untuk memperdalam reformasi dan pembukaan, dan menyediakan lingkungan bisnis yang lebih sehat bagi investor China dan luar negeri. Adalah keputusan tepat untuk tetap dan berkembang di China," tulis Xi dalam surat balasan singkat kepada sekelompok eksekutif global, dilansir Bloomberg, Kamis (16/7/2020).

Perusahaan-perusahaan China yang beroperasi di luar negeri telah mendapat sorotan yang meningkat atas hubungan antarpemerintah dalam beberapa bulan terakhir, terutama dialami oleh raksasa teknologi Huawei Technologies Co.

Inggris sebelumnya telah bergabung dengan beberapa negara lain dalam melarang peralatan Huawei dari jaringan 5G dengan alasan risiko keamanan.

Pemerintahan Presiden Donald Trump juga mendorong perusahaan-perusahaan As dan asing lainnya untuk memindahkan rantai pasokan mereka dari China dan bahkan secara terbuka melayangkan perlunya sekelompok negara sahabat di Asia yang dapat membantu memproduksi barang-barang penting.

Komentar Xi muncul ketika China mengumumkan ekonomi sedang berproses untuk pulih dari dampak pandemi dengan produk domestik bruto tumbuh 3,2 persen pada kuartal kedua dari tahun sebelumnya.

Belasan perwakilan dari Dewan CEO Global menulis surat kepada Xi yang menawarkan saran tentang pengembangan ekonomi China dan kerja sama dengan asing. Perdana Menteri China Li Keqiang bertemu dengan anggota dewan tahun lalu, termasuk ketua atau CEO United Parcel Service Inc., Volkswagen AG, Rio Tinto Plc, Nokia Oyj, Schneider Electric SE, ABB Ltd., dan ArcelorMittal SA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini