Bisnis.com, JAKARTA - Statistik lembaga pembiayaan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Mei 2020 membuktikan bahwa permintaan kredit kendaraan bermotor bekas tetap terjaga, bahkan lebih baik daripada periode tahun sebelumnya.
Tren pembiayaan kendaraan bekas bulanan dalam statistik yang OJK terbitkan pada Rabu (15/7/2020) tersebut, melanjutkan tren positif pembiayaan roda dua bekas sejak Februari 2020 dan roda empat bekas sejak Maret 2020.
Artinya, di tengah pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia dalam rentang periode tersebut, permintaan kredit kendaraan bekas belum pernah menurun, berbeda 180 derajat dengan tren kendaraan baru.
Pembiayaan kendaraan roda empat bekas pada Mei 2020 tercatat mencapai Rp60,72 triliun, tumbuh 3,4 persen (month-to-month/mtm) dari realisasi kredit mobil bekas pada April 2020 yang mencapai Rp58,69 triliun.
Padahal, dari Maret 2020 yang mencatatkan angka Rp58,37 triliun ke April 2020, pertumbuhan kredit mobil bekas hanya tumbuh tipis 0,54 persen (mtm).
Sementara dilihat secara tahunan, kredit mobil bekas tumbuh 3,9 persen (year-on-year/yoy), sebab pada Mei 2019 kredit mobil bekas hanya menyentuh angka Rp58,43 triliun.
Beda nasib dengan pembiayaan mobil baru yang terus menurun sejak Februari 2020. Pembiayaan dari April 2020 (Rp131,1 triliun) ke Mei 2020 (Rp125,2 triliun) turun 4,5 persen (mtm), sementara dibandingkan dengan tahun sebelumnya atau Mei 2019 (Rp135,4 triliun) turun drastis mencapai 7,5 persen (yoy).
Adapun, pembiayaan sepeda motor bekas yang pada April 2020 (Rp23,23 triliun) tercatat naik 3,97 persen (mtm) dari Maret 2020 (Rp22,35 triliun), berlanjut kepada tren kenaikan yang lebih tinggi, mencapai 6,3 persen (mtm) karena pada Mei 2020 realisasi kredit motor bekas mencapai Rp24,7 triliun.
Tren ini pun naik secara tahunan, yang tercatat tumbuh 17,5 persen (year-on-year/yoy), sebab pada Mei 2019 kredit kendaraan roda dua bekas hanya menyentuh angka Rp21,01 triliun.
Sebaliknya, pembiayaan kendaraan roda dua baru, tercatat turun sebesar 4,04 persen (mtm) karena realisasinya berada di angka Rp83,9 triliun pada Maret 2020 ke angka Rp80,51 triliun pada April 2020.
Terkini, pembiayaan motor baru pun turun lagi secara bulanan mencapai 6,7 persen (mtm) karena pada Mei 2020 hanya mencapai Rp75,09 triliun. Serta turun 6,9 persen (yoy) daripada Mei 2019 yang membukukan pembiayaan Rp80,68 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel