Kejar Pertumbuhan Ekonomi, Jokowi Sebut Investasi Tidak Bisa Diandalkan

Bisnis.com,16 Jul 2020, 03:15 WIB
Penulis: Newswire
Presiden Joko Widodo meninjau lahan yang akan dijadikan Food Estate atau lumbung pangan baru di Kapuas, Kalimantan Tengah, Kamis (9/7/2020). Pemerintah menyiapkan lumbung pangan nasional untuk mengantisipasi krisis pangan dunia. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menekankan Indonesia tidak bisa lagi berharap dari investasi untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi 2020. Di tengah pandemi Covid-19, belanja pemerintah akan menjadi tumpuan untuk menggenjot perekonomian.

Dilansir dari Tempo, pernyataan tersebut disampaikan Presiden dalam arahannya kepada para gubernur mengenai percepatan penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2020, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu, 15 Juli 2020, sebagaimana dikutip dari laman www.setkab.go.id.

Menurut Jokowi, situasi pandemi membuat arus penanaman modal baik domestik maupun asing tidak sesuai harapan. Dia menekankan, di saat investasi tidak bisa diandalkan, hanya belanja pemerintah yang masih bisa menjadi motor pertumbuhan perekonomian.

"Kuncinya hanya di situ. Enggak bisa lagi kita mengharapkan, sekali lagi, investasi, swasta, enggak. Karena ini munculnya memang harus dari belanja pemerintah," tegasnya.

Untuk itu, Jokowi meminta pemerintah daerah untuk mempercepat penggunaan anggaran guna menaikkan konsumsi di dalam negeri. Dia mengingatkan, konsumsi rumah tangga di kuartal II/2020 anjlok.

Jokowi mengungkapkan, saat ini ada dana milik pemerintah di perbankan sebesar Rp170 triliun yang belum digunakan. Dia menekankan, progres penggunaan dana pemda bisa dipantau setiap hari dari level provinsi hingga kabupaten. 

"Guede sekali ini. Saya sekarang cek harian. Kementerian saya cek harian, berapa realisasi, ketahuan semuanya. Kemarin saya ulang lagi, ini enggak ada peningkatan, saya baca semuanya sekarang," tukas Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini