Pemerintah Optimis Pemulihan Ekonomi Berlangsung Cepat

Bisnis.com,16 Jul 2020, 12:01 WIB
Penulis: Edi Suwiknyo
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah) bersama Gubernur BI Perry Warjiyo (kiri) dan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso memberikan keterangan pers usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto cukup optimis pemulihan ekonomi Indonesia akan berlangsung cepat.

Airlangga, saat menyampaikan kata pengantar dalam forum Indonesia Economic Prospects: The Long Road to Recovery yang diselenggarakan Bank Dunia, mengatakan pemerintah fokus untuk melanjutkan siklus ekonomi terutama pasca pembatasan sosial di sejumlah daerah.

"Keputusan untuk membuka kembali kegiatan perekonomian ini, dilakukan dengan pertimbangan yang sangat hati-hati," kata Airlangga, Kamis (16/7/2020).

Airlangga menambahkan bahwa pemerintah berupaya keras sektor-sektor yang terdampak Covid-19 tetap bertahan. Sementara itu, sektor lain juga perlu dibantu untuk menjaga supaya ekonomi tetap berjalan.

Sebagai dukungan untuk mempercepat pemulihan ekonomi pada semester II/2020, mantan menteri perindustrian ini menegaskan pemerintah akan mengoptimalkan belanja negara termasuk program pemulihan ekonomi nasional alias PEN.

Dia berharap kombinasi reopening kegiatan ekonomi dan optimalisasi belanja negara bisa mendorong 'normalisasi' perekonomian, yang ujung-ujungnya bisa mempercepat proses pemulihan ekonomi.

"Reopening aktivitas ekonomi juga akan didukung oleh harmonisasi kebijakan baik fiskal maupun moneter," jelasnya.

Namun demikian, data per 1 Juli 2020, penyerapan anggaran penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional atau PEN masih sangat minim.

Data Kemenkeu mencatat realisasi alokasi anggaran penanganan Covid-19 baru mencapai Rp127,4 triliun atau 18,3 persen dari total anggaran yang dialokasikan senilai Rp695,2 triliun.

Rrealisasi tersebut terdiri dari dukungan untuk kesehatan mencapai 5,1 persen, perlindungan sosial sebesar 36,2 persen, dukungan UMKM 24,4 persen, insentif usaha sebanyak 11,2 persen, dan sektoral pemda yang mencapai 5,2 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini