Masyarakat Boleh Mudik saat Iduladha, Asal Beli Tiket Daring

Bisnis.com,16 Jul 2020, 16:27 WIB
Penulis: Rinaldi Mohammad Azka
Foto udara dermaga 6 eksekutif di Pelabuhan Merak, Banten, Senin (29/4/2019). PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) memberlakukan tarif promo di dermaga eksekutif bagi angkutan kendaraan golongan V hingga IX mulai Rabu (1/5)./JIBI/Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Menyambut pelaksanaan Iduladha pada 31 Juli 2020, Kemenhub mulai melakukan langkah antisipasi lonjakan penumpang dan penyebaran virus Covid-19 dengan memaksimalkan pembelian tiket secara daring di penyeberangan Merak-Bakauheni dan Katapang-Gilimanuk.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi menjabarkan sejumlah upaya yang ditempuh agar dapat mengoptimalkan pelayanan online ticketing serta mengantisipasi antrian panjang.

Salah satu cara pengoptimalan online ticketing tersebut yakni dengan memesan tiket melalui aplikasi Ferizy untuk pembelian tiket penyeberangan. Penumpang bahkan dapat membeli tiket sejak 60 hari sebelum keberangkatan.

“Saya mengimbau bagi masyarakat yang ingin menyeberang untuk mempersiapkan diri setidaknya 3 jam sebelum keberangkatan, terutama soal pemesanan tiket dapat melalui Ferizy untuk meminimalisir kontak sekaligus menghemat waktu," jelasnya, Kamis (16/7/2020).

Pihaknya melihat selama ini bahwa tren perjalanan masyarakat yang ingin menggunakan angkutan penyeberangan dilakukan pada malam hari. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) diminta melakukan sosialisasi secara masif supaya calon penumpang juga mengantisipasi kepadatan.

Di samping itu, untuk memperlancar arus kendaraan yang akan masuk pelabuhan khususnya di Bakauheni, maka per 15 Juni 2020 bagi kendaraan yang belum membeli tiket secara online akan dikeluarkan melalui jalur yang telah disiapkan.

"Oleh karena itu, kami mengimbau seluruh calon penumpang harus membeli tiket secara online, meski demikian imbauan ini bersifat soft power yang tujuannya untuk memberikan efek jera,” ujarnya.

Sosialisasi ini diharapkan dapat dilakukan melalui media massa, spanduk, banner, pesan singkat, dan WhatsApp di wilayah pelabuhan untuk mencegah antrean panjang hingga di luar pelabuhan.

Menurutnya, harus ada percepatan waktu pada beberapa poin seperti saat memasukkan data penumpang, proses pembelian dan pembayaran tiket, serta antisipasi dari segi sarana prasarana, sumber daya manusia, dan pola operasi melalui skenario.

“Perlu juga dijajaki agar sistem tiket online nantinya dapat dibayarkan gerai penjualan, tetapi inputing data dapat dilakukan sendiri oleh pengguna jasa lewat aplikasi Ferizy,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini