Kasus Covid-19 Jatim Masih Tinggi, Menko PMK Minta Ikatan Dokter Turun Tangan

Bisnis.com,17 Jul 2020, 17:34 WIB
Penulis: Asteria Desi Kartika Sari
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy./menpan.go.id

Bisnis.com, JAKARTA - Provinsi Jawa Timur masih mencatatkan angka kematian atau fatalitas tertinggi nasional akibat covid-19.

Adapun kasus kematian tersebut umumnya didominasi oleh tiga kelompok rentan, yakni tenaga kesehatan (nakes), masyarakat penderita komorbit, dan lanjut usia (lansia).

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menekankan bahwa perlu komitmen dan kerja sama dari semua pihak untuk dapat menekan angka penyebaran Covid-19 termasuk mencegah angka kematian akibat virus tersebut.

Dia meminta Ikatan Dokter Indonesia (IDI) agar dapat memberikan advokasi besar-baesaran terutama untuk melindungi mereka yang rentan.

Dia menilai banyak diantara kasus kematian nakes akibat Covid-19 disebabkan acuh terhadap kepatuhan dalam menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai standar operasional prosedur (SOP).

"Persoalannya saat ini bukan lagi tidak ada APD, tapi kepatuhan dokter dan nakes untuk menggunakan APD secara optimal sesuai standar. Ini yang juga harus diperhatikan betul aga jangan sampai kita kehilangan lagi," katanya dalam siaran resmi dikutip Jumat (17/7/2020).

Muhadjir juga menyebut tingginya fatalitas pada penderita penyakit dengan komorbid seperti hipertensi, jantung, dan diabetes harus diwaspadai. Oleh karenanya, perlu sosialisasi kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan demi menjaga yang rentan termasuk para lansia agar tidak terpapar.

"Di Jatim ini saya rasa masih bisa ditingkatkan keterlibatan dokter untuk ikut menyosialisasikan kepada masyarakat," tuturnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini