Bisnis.com, JAKARTA – Pakar penyakit menular Amerika Serikat Anthony Fauci mengatakan uji klinis terhadap antibodi monoclonal yang digunakan untuk pengobatan virus corona akan selesai pada akhir musim panas atau awal musim gugur.
Hal tersebut diungkapkan Fauci dalam wawancara virtual dengan CEO Facebook Inc. Mark Zuckerberg pada Kamis (16/7/2020) waktu setempat.
Antibodi monoklonal adalah protein yang diproduksi laboratorium yang berpotensi dapat digunakan untuk mengobati pasien yang sakit serta sebagai profilaksis. Faucimenggambarkannya sebagai "peluru jitu" yang dapat dikembangkan dari antibodi orang lain yang telah terinfeksi dan digunakan sebagai pengobatan untuk melawan virus pada berbagai tahap.
"Yang benar-benar kita butuhkan adalah obat-obatan yang dapat mencegah orang yang mengalami gejala memerlukan rawat inap ketika diberikan lebih awal, atau secara signifikan mengurangi waktu munculnya gejala," kata Fauci, seperti dikutip Bloomberg.
Fauci mengatakan antibodi monoklonal tersebut dapat diberikan secara intravena atau melalui suntikan.
Fauci, yang juga menjadi Direktur Institut Nasional untuk Alergi dan Penyakit Menular, mengatakan bahwa negara bagian terlalu cepat membuka perekonomian sehingga menyebabkan lonjakan kasus infeksi.
"Itu adalah salah satu penyebab masalah," ujar Fauci.
Sementara itu, Mark Zuckerberg kecewa dengan respons pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam menangani pandemi Covid-19.
Zuckerberg khususnya merasa kecewa dengan sikap pemerintah AS merongrong saran dari para ilmuwan tentang tindakan kesehatan masyarakat seperti memakai masker.
Fauci dan Zuckerberg juga membahas pentingnya memakai masker, mengembangkan vaksin yang efektif, mengembalikan anak-anak ke sekolah, dan peran kaum muda dalam menghentikan penyebaran virus.
"Kaum muda sangat dekat dan sangat terlibat dengan apa yang sedang terjadi dengan pandemi ini," kata Fauci, merujuk pada lonjakan usia muda positif Covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel