Cuaca Ekstrem, Waspada! Banjir Bandang Masih Mengancam

Bisnis.com,17 Jul 2020, 18:39 WIB
Penulis: Saeno
Lumpur akibat banjir bandang menutupi landasan pacu Bandara Andi Jemma Masamba, Luwu Utara, Selasa (14/7/2020). Banjir bandang yang terjadi pada Senin (13/7/2020) tersebut mengakibatkan sejumlah fasilitas bandara terendam banjir dan berdampak pada lumpuhnya operasional penerbangan./ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA -  BMKG mengingatkan soal potensi cuaca ekstrem yang masih bisa terjadi di Indonesia. Dampaknya, banjir bandang pun bisa terjadi.

Seperti diketahui Kabupaten Luwu Utara menjadi salah satu yang terkena bencana banjir bandang belakangan ini. Terkait banjir di Luwu Utara, Pemprov Sulawesi Selatan telah memutuskan untuk melakukan tiga langkah awal. Selengkapnya silakan klik Banjir Luwu Utara, Pemprov Sulsel Putuskan Tiga Langkah Awal Ini

Terkait potensi banjir bandang di Tanah Air, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan saat ini 64 persen daerah zona musim (ZOM) telah memasuki musim kemarau.

Dari 64 persen ZOM yang telah memasuki musim kemarau, 30 persen ZOM di antaranya mengalami kekeringan. Meskipun demikian, cuaca ekstrem berupa hujan lebat tetap berpotensi terjadi hingga akhir tahun ini di berbagai wilayah di Indonesia.

Itu sebabnya BMKG, dalam keterangan resminya, Jumat (17/7/2020) meminta masyarakat untuk terus waspada terhadap berbagai potensi dampak cuaca ekstrem, seperti longsor, banjir bandang dan banjir di berbagai wilayah Indonesia.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menerangkan, potensi cuaca buruk tidak hanya diprakirakan terjadi di wilayah Sulsel. Provinsi lain juga diprakirakan akan diguyur hujan dengan intensitas lebat disertai petir dan dapat disertai angin kencang.

Di antaranya, ujar Dwikorita, wilayah Aceh, Sumut, Sumbar, Bengkulu, Riau, Lampung, Jabar, Jabodetabek, Kaltara, Jambi, Sumsel, Banten, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Kalsel, Kaltara, Sulteng, Sulbar, Sulsel, Sultra, Maluku, Papua Barat dan Papua pada 17 Juli ini.

Begitu pula dengan Aceh, Sumbar, Sumsel, Kep. Babel, Lampung, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Kalsel, Gorontalo, Sulteng, Sulbar, Sulsel, Sultra, Maluku, Sumut, Jambi, Bengkulu, Jabar, Kaltara, Papua, dan Papua Barat pada 18 Juli 2020.

"Daerah pertemuan atau perlambatan kecepatan angin (konvergensi) terpantau memanjang dari Sumsel, Bengkulu, Sumbar, Sumut bagian Barat hingga Aceh, serta memanjang dari Papua bagian Tengah, hingga pesisir Barat Papua Barat. Kondisi ini dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan di sepanjang daerah tersebut," kata Dwikorita.

Sementara itu Kepala Pusat Meteorologi Publik Fachry Rajab menjelaskan untuk wilayah Kabupaten Luwu, atau Sulawesi Selatan umumnya, dalam tujuh hari ke depan (17 - 24 Juli 2020), diprakirakan masih akan terjadi hujan dengan intensitas sedang - lebat.

BMKG secara rutin memberikan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem untuk 7 hari dan 3 hari ke depan hingga beberapa jam sebelum kejadian curah hujan ekstrem di seluruh wilayah di Indonesia.

Informasi tersebut disampaikan secara tersistem yang disampaikan melalui berbagai kanal seperti Aplikasi Mobile Phone dan Sosial Media "Info BMKG", ataupun melalui website www.bmkg.go.id serta media elektronik Radio dan Televisi.

Mengingat masih cukup tingginya potensi curah hujan ekstrem, BMKG mengimbau masyarakat untuk terus memonitor Peringatan Dini dari BMKG tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini