Prioritas Riset Nasional 2020-2024, Pemerintah Danai 305 Riset

Bisnis.com,17 Jul 2020, 13:46 WIB
Penulis: Newswire
Aktivitas di salah satu Laboratorium yang ada di Kalimantan Tengah, Rabu (11/5). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKATA – Pemerintah Indonesia mendanai sebanyak 305 riset yang lolos seleksi sebagai Prioritas Riset Nasional (PRN) 2020-2024 dengan total pendanaan Rp242,87 miliar.

"Mulai hari ini kita bisa mulai mengeksekusi Prioritas Riset Nasional," Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang PS Brodjonegoro, dikutip dari Antara, Jumat (17/7/2020).

Adapun, 305 riset itu terdiri dari 153 riset dari lembaga pemerintah non kementerian, 68 riset dari perguruan tinggi negeri, lima riset dari BUMN, 62 riset dari lembaga penelitian, delapan riset dari perguruan tinggi swasta, serta sembilan riset dari organisasi masyarakat.

Riset tersebut mencakup bidang pangan, energi, kesehatan, transportasi, rekayasa keteknikan, pertahanan dan keamanan, kemaritiman, sosial dan hukum, multi disiplin dan lintas sektoral.

Sejumlah riset yang mendapatkan pendanaan itu meliputi bahan bakar nabati atau green fuel, vaksin rekombinan HPV, implan tulang, stem cell, N219 Amphibi, high speed train, kendaraan listrik, satelit NEWSat, garam industri terintegrasi, Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) jenis Medium Altitude Long Endurance (MALE) kombatan, bangunan tahan gempa, dan obat modern asli Indonesia.

Pada 16 Juli 2020 pada tahap I, dana riset untuk 21 riset dari 305 riset tersebut telah disalurkan oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan. Pendanaan yang dikucurkan pada tahap pertama itu senilai Rp 14,3 miliar untuk 13 lembaga.

Lembaga yang menerima pencairan dana riset pada tahap I antara lain Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Universitas Brawijaya, Sajogyo Institute, Universitas Andalas, Universitas Tadulako, Institut Seni dan Budaya Indonesia Bandung, PT Riset Perkebunan Nusantara, Universitas Syiah Kuala, Politeknik Negeri Manado, dan PT Gria Inovasi Teknologi.

Bambang menuturkan pihaknya akan memantau dan mengawal pelaksanaan riset dalam PRN 2020-2024 sehingga diperoleh output atau produk yang ditargetkan sesuai dengan yang direncanakan. "Kami memastikan kegiatan ini bisa berlangsung secara continue," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini