Banjir Masamba, Kementerian PUPR Tambah Alat Berat

Bisnis.com,17 Jul 2020, 10:26 WIB
Penulis: Rio Sandy Pradana
Lumpur akibat banjir bandang menutupi landasan pacu Bandara Andi Jemma Masamba, Luwu Utara, Selasa (14/7/2020). Banjir bandang yang terjadi pada Senin (13/7/2020) tersebut mengakibatkan sejumlah fasilitas bandara terendam banjir dan berdampak pada lumpuhnya operasional penerbangan. ANTARA FOTO/

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya untuk membantu penanganan darurat banjir bandang yang melanda Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan.

Berdasarkan siaran pers yang dikutip, Jumat (17/7/2020), sebagai upaya tanggap darurat tersebut, Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ) telah menambah 4 unit alat berat berupa 1 unit excavator 1, 1 unit Dozer, dan 2 unit Dump Truk ke Desa Radda yang kondisinya paling parah akibat banjir bandang.

Sebelumnya BBWSPJ Kementerian PUPR telah mengerahkan alat berat berupa 3 unit excavator, 1 unit dozer, 2 unit dump truck. Selain itu dikerahkan sebanyak 2 unit excavator dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Luwu Utara, 1 unit dari Dinas Pertanian Kabupaten Luwu Utara, dan 1 unit dari mitra kerja. Banjir bandang terjadi disebabkan oleh luapan air Sungai Masamba akibat curah hujan yang sangat tinggi di hulu sungai.

Luapan air sungai tersebut membawa material lumpur dan batang pohon berukuran besar, sehingga menyebabkan akses Jalan Nasional Trans Sulawesi Palopo-Masamba menuju Kota Masamba, Luwu Utara terputus karena banjir disertai lumpur setinggi 1,0 meter dan Bandara Andi Jemma tertutup material banjir bandang.

Selain mengerahkan alat berat, Kementerian PUPR juga mengerahkan Mobil Tangki Air berkapasitas 4.000 liter 1 unit dan Hidran Umum berkapasitas 2.000 liter 10 unit untuk membantu kebutuhan air bersih, karung sebanyak 1.000 lembar, serta sembako untuk para pengungsi korban bencana banjir.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, dalam masa tanggap darurat, yang paling penting adalah ketersediaan prasarana dan sarana air bersih dan sanitasi untuk keperluan sehari-hari bagi para korban dan pengungsi.

“Kami sangat concern dengan air bersih terutama di tempat-tempat pengungsian. Kita juga manfaatkan instalasi pengolahan air minum (IPA) terdekat maupun IPA mobile untuk mensuplai air bersih, khususnya ke posko pengungsian," kata Basuki.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang Kementerian PUPR Adenan Rasyid mengatakan untuk penanganan sementara mencegah kembalinya meluap air sungai Kementerian PUPR telah menggunakan tanggul karung pasir (sandbag).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini