IHSG Catat Rapor Merah di Akhir Pekan, Ini Penyebabnya

Bisnis.com,17 Jul 2020, 15:59 WIB
Penulis: Dhiany Nadya Utami
Pengunjung melintas di depan papan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (24/6/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) harus rela parkir di zona merah pada perdagangan akhir pekan ini setelah terkoreksi 18,78 poin atau 0,37 persen ke level 5.097,58. 

Dibuka pada level 5.098,37, indeks terpantau merayap di zona merah sejak awal perdagangan meski masih bertahan di atas 5.000. Adapun level terbawah yang sempat dicicipi indeks pada hari ini ada di 5.072,55.

Pada akhir perdagangan, tercatat hanya 190 saham yang mampu menghijau, sedangkan 235 saham memerah, dan 162 lainnya tak bergeming dari posisinya semula. 

Secara sektoral, enam dari sepuluh sektor yang ada menunjukkan kinerja negatif. Pelemahan terdalam dialami oleh sektor property yang terkoreksi 1,23 persen. Diikuti oleh sektor finansial yang turun 1,01 persen dan sektor barang konsumsi yang melemah 0,64 persen.

Aksi jual bersih investor asing turut menjadi penekan pergerakan indeks hari ini. Asing tercatat membukukan net foreign sell mencapai Rp400,68 miliar di seluruh pasar. Sementara total transaksi yang tercatat adalah Rp7,10 triliun.

Saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. atau TLKM dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. alias BBRI menjadi yang paling banyak dilepas asing dengan net foreign sell masing-masing mencapai Rp206,4 miliar dan Rp193,5 miliar.

Keduanya juga mencatatkan rapor merah pada perdagangan hari ini. TLKM terpantau turun 1,29 persen ke level 3.060 per saham dan BBRI turun 1,27 persen ke level 3.100 per saham.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan merahnya pergerakan indeks hari ini dibayangi oleh sentimen dari global yakni meningkatnya tensi antara Amerika Serikat dan China, serta kekhawatiran akan gelombang kedua pandemi.

Selain itu, dia menilai tidak ada data makroekonomi domestik maupun global yang memberikan high positive impact terhadap pasar, termasuk pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia. 

Menurutnya, penurunan suku bunga ke level terendah sepanjang sejarah itu ternyata tidak terlalu mendapatkan respons positif dari pasar, terbukti dengan pergerakan IHSG yang tak tertolong di akhir pekan ini.

“Untuk hari ini tidak [terpengaruh] karena kemarin saja penguatan IHSG tidak signifikan,” tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini