Ekonom Senior: Dana Simpanan Tumbuh, Perbankan Tak Punya Masalah Likuiditas

Bisnis.com,17 Jul 2020, 19:00 WIB
Penulis: Azizah Nur Alfi
Karyawan berada di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta, Jumat (17/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom senior Fauzi Ichsan menilai bahwa saat ini industri perbankan tidak memiliki persoalan soal likuiditas karena pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) masih melampaui pertumbuhan kredit tahunan.

Per Mei 2020, DPK perbankan tumbuh 8,9% secara year on year (yoy), sedangkan pertumbuhan kredit hanya 3,0% (yoy). Dia menjelaskan pada Mei 2020, kesehatan perbankan relatif aman dengan rasio kecukupan permodalan (capital adequacy ratio/CAR) 22,3% yang masih jauh di atas batasan CAR prudensial secara umum sebesar 12%.

Fauzi yang juga merupakan Kepala Eksekutif LPS Periode 2015-Januari 2020, mengungkapkan likuiditas perbankan membaik pasca-dipangkasnya suku bunga acuan BI dan "money-printing”. Rasio kredit terhadap pendanaan (loan to deposit ratio/LDR) turun dari 95,5% pada Mei 2019 menjadi 90,4% pada Mei 2020, dibandingkan batasan prudensial 92%.

"Perbankan Indonesia tidak memiliki isu likuiditas. Kalaupun ada, itu kasuistik," katanya dalam diskusi online bertajuk "New LPS, Bank Jangkar dan Perbankan", Jumat (17/7/2020).

Fauzi mengatakan keadaan perbankan sekarang jauh lebih baik dibandingkan pada Desember 1998, sewaktu rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) mencapai 48,6% dan CAR -15,7% karena PDB kontraksi 13% pada 1998. Adapun pada tahun ini, menurut perkiraaan IMF, krisis kesehatan Covid-19 akan membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 0,3%. 

Walau belum ada likuidasi bank umum, Fauzi menyoroti terjadinya pemburukan segmentasi likuiditas antara bank besar dan bank kecil. Menurut data yang dia sampaikan, saat ini tengah terjadi pergeseran simpanan dari bank kecil ke bank besar yang dianggap lebih aman.

Hal ini tercermin dari pertumbuhan DPK pada bank umum kegiatan usaha (BUKU) IV yang mencapai dua digiti yaitu sebesar 11,3% (yoy) per Mei 2020. Sementara itu, pertumbuhan DPK pada kelompok BUKU I justru minus 2,4%.

"Bank BUKU I mengalami pertumbuhan DPK negatif, dengan adanya flight to quality simpanannya ke BUKU IV," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ropesta Sitorus
Terkini