Sejarah Brompton, Sepeda yang Dicuri dan Terlacak di Indonesia

Bisnis.com,20 Jul 2020, 19:27 WIB
Penulis: Dionisio Damara
Ilustrasi. Sepeda yang mengandalkan kepraktisan ini mendadak heboh di linimasa media sosial Tanah Air, setelah Brompton Bicycle Inggris mencari salah satu unit yang dikabarkan sempat terlacak dijual di sebuah situs jual-beli Indonesia pada akhir Juni 2020. /Brompton

Bisnis.com, JAKARTA - Sejarah Brompton dapat ditelusuri kembali ke 1975, ketika penemu dan pendiri, Andrew Ritchie, menciptakan prototipe sepeda Brompton dari kamarnya di South Kensington, London.

Dalam situs resmi Brompton, dikutip pada Senin (20/7/2020), setiap unit sepeda dibuat oleh pengerajin terampil di pabrik London, membuat Brompton diklaim menjadi sepeda yang tangguh dan unik.

Setiap teknisi dilatih oleh perusahaan selama 18 bulan dan memiliki "tanda tangan" yang mereka cap di bagian-bagian sepeda yang mereka kerjakan.

Pengerjaan sepeda ini juga menggunakan berbagai teknologi terkemuka dari prototipe cepat menggunakan printer 3 dimensi, hingga menggunakan mesin CAM industri otomotif untuk memastikan presisi.

"Teknik dan desain Inggris dihormati di seluruh dunia, seperti Dyson, Mclaren, Dualit dan Rolls Royce, termasuk Brompton adalah contoh global keunggulan desain. Tapi kami belum selesai, kami memiliki tim in-house besar yang terus-menerus memperbaiki sepeda, aksesori, dan proses produksi."

Sepeda yang mengandalkan kepraktisan ini mendadak heboh di linimasa media sosial Tanah Air, setelah Brompton Bicycle Inggris mencari salah satu unit yang dikabarkan sempat terlacak dijual di sebuah situs jual-beli Indonesia pada akhir Juni 2020.

Perusahaan pembuat sepeda Brompton Bicycle Inggris mencari salah satu sepeda yang dikabarkan sempat terlacak tengah dijual di sebuah situs jual-beli Indonesia pada akhir Juni ini.

Hal ini kemudian membuat geger komunitas sepeda Brompton Indonesia, karena sepeda curian tersebut adalah satu dari 1.000 sepeda yang khusus diproduksi Brompton untuk program "Wheels for Heroes" (WFH) dan seharusnya tidak diperjualbelikan.

Sebanyak 1.000 Brompton WFH itu diproduksi melalui aksi penggalangan dana untuk kemanusiaan dan ditujukan bagi pekerja medis di Inggris. Sekarang, sepeda curian tersebut kini sudah didaftarkan dalam daftar sepeda curian di Inggris.

Perusahaan berharap dapat mendapatkan kembali sepeda tersebut untuk kembali dipakai oleh mereka yang berhak, yakni para pekerja kesehatan di Inggris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini