E-sport di Bali Menjanjikan Peluang Kerja Menggiurkan

Bisnis.com,20 Jul 2020, 12:01 WIB
Penulis: Luh Putu Sugiari
Para gamer dari dua tim e-sport berbeda sedang berkompetisi memainkan Call of Duty di Tokaigi Game Party Japan di Chiba, Jepang, Sabtu (26/1/2019)./Bloomberg-Shiho Fukada

Bisnis.com, DENPASAR - Perkembangan olahraga daring atau e-sport di Bali secara masif memiliki peluang kerja yang menjajikan di masa depan.

Pengamat ekonomi Bali Putu Krisna Adwitya Sanjaya mengatakan peluang dunia e-sport masuk dalam pilihan pekerjaan cukup menjanjikan. Terlebih perkembangannya kini sangat massif, dan ditunjang dengan program industri kreatif yang sedang digencarkan pemerintah.

“Dunia e-sport sendiri sebetulnya sudah lama, sejak tahun 2000-an awal sudah ada, kemudian kemarin dipertandingkan di Asean Games dan Sea Games,” katanya, Minggu (19/7/2020).

Pada SEA Games kemarin, lanjutnya, ada enam jenis game yang dipertandingkan, yakni Mobile Legends, Dota 2, Arena of Valor (AoV), Tekken 7, Starcraft 2, dan Heartstone. Selanjutnya, perkembangan dunia digital yang makin gencar memudahkan generasi milenial mengaksesnya, ditambah perusahaan berplatform penyedia game juga semakin banyak.

“Berkembangnya industri kreatif akan semakin mendukung olahraga ini dengan segala potensi ekonominya," tuturnya.

Gamer asal Bali Dwi Mentari Putri mengungkapkan bahwa berkat kontrak dari game.ly, dengan platform live streaming untuk game, sebulan dia dikontrak Rp5 juta dan angkanya terus bertambah.

"Jika serius dan gigih, kita bisa menjadikan e-sport sebagai sumber penghasilan. Kuncinya terus bekerja keras dan menambah jam terbang agar skill-nya makin teruji," tutur perempuan yang biasa disapa aeydmp ini.

Ketua Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Kota Denpasar Putu Yuliartha mengatakan olahraga dengan skill mengolah jari dan strategi ini telah banyak digandrungi anak-anak muda, sehingga mempunyai potensi besar di masa depan.

"Saat ini kami bergandengan tangan dengan berbagai komunitas untuk menggelar berbagai turnamen e-sport," jelasnya.

Yuluartha mengungkapkan dimasa pandemi Covid-19 ini juga banyak diadakan turnamen e-sport kecil-kecilan di berbagai komunitas. Setiap turnamen dengan jumlah peserta mencapai 200 orang dan trend peningkatan jumlah peserta turnamen terus meningkat dari tahun ke tahun.

Saat ini, sambungnya, banyaknya atlet asal Pulau Dewata yang jadi pemain profesional dan menjadi inspirasi banyak anak muda. Potensi itulah yang akan terus didorong mengingat Bali memiliki keunggulan dengan dunia kreatif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini