Ekonom IKS: Dampak Resesi Singapura ke Perekonomian Indonesia Terbatas

Bisnis.com,20 Jul 2020, 09:57 WIB
Penulis: Hadijah Alaydrus
Pengunjung mengelilingi Rain Vortex di tengah-tengah Terminal Jewel di Bandara Internasional Changi, Singapura, Kamis (11/4/2019)./Bloomberg-Wei Leng Tayn

Bisnis.com, JAKARTA - Institut Kajian Strategis (IKS) Universitas Kebangsaan RI memperkirakan dampak langsung resesi ekonomi Singapura terhadap Indonesia relatif terbatas.

Seperti diketahui, ekonomi Singapura mengalami resesi di kuartal II/2020, setelah produk domestik bruto (PDB) negara tersebut mengalami kontraksi
sebesar 41,2 persen (quarter-on-quarter/qtq) atau tumbuh -12,6 persen (year-on-year/yoy).

Penurunan output terbesar terjadi di sektor konstruksi, yang turun 95,6 persen qtq dan tumbuh -54,7 persen yoy.

"Walaupun Singapura mengalami resesi di triwulan II/2020, ekspor Indonesia ke Singapura pada triwulan tersebut meningkat dibandingkan pada triwulan I/2020," ungkap ekonom dari IKS Universitas Kebangsaan, Minggu (19/7/2020).

Badan Pusat Statistik mencatat nilai ekspor Indonesia ke Singapura meningkat US$137,3 juta atau 29,27 persen dari US$468,7 juta pada Mei 2020 menjadi US$606 juta pada Juni 2020.

Secara akumulasi, nilai ekspor mencapai US$4,6 miliar atau 6,36 persen dari total ekspor Indonesia ke seluruh negara pada Januari-Juni 2020.

Eric memperkirakan ekonomi Indonesia hanya akan mengalami kontraksi -1 persen pada 2020 dan kembali tumbuh sebesar 4,8 persen pada 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini