Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Bukopin Tbk. mengklaim masih terus berkomunikasi dengan nasabah mengenai kondisi keuangan untuk menekan laju penarikan dana dan isu miring.
Sekretaris Perusahaan Bank Bukopin Meliawati mengaku masih ada nasabah yang belum puas dan kesulitan dalam menarik dananya.
Perseroan pun tidak mengabaikan keluhan tersebut, tetapi terus mencari pemecahan masalah keuangan nasabah sambil mengkomunikasikan kondisi Bank Bukopin.
"Nasabah tetap menjadi prioritas kami. Kami tetap usahakan untuk bisa melayani semuanya dengan baik. Tapi kan namanya bank kan perlu kelola cashflow-nya," katanya, Senin (20/7/2020).
Di luar itu, Meliawati mengatakan sebagai besar nasabah sudah mulai percaya lagi kepada perseroan. Penarikan uang saat ini lebih cenderung untuk memenuhi kebutuhan keuangan, bukan pemindahan.
"Nasabah sebetulnya mau tarik untuk kebutuhannya saja," katanya.
Sebelumnya, Direktur Utama Bank Bukopin Rivan A. Purwantono menyebutkan pihaknya telah melakukan edukasi nasabah ritel untuk menggunakan teknologi agar dapat mengambil nomor antrian penarikan uangnya.
"Untuk nasabah korporasi, kami sudah berkomunikasi secara lebih dekat dan mereka memastikan untuk tidak mengutak-atik simpanannya terlebih dahulu dalam tiga bulan ke depan," ucapnya, Kamis (2/7/2020).
Rivan pun berharap tidak ada lagi berita atau pesan-pesan provokatif yang membuat nasabah resah dan kembali terpancing untuk melakukan penarikan.
"Per malam kemarin, tidak ada lagi antrian. Kami pun menyayangkan ada pihak lain yang memanfaatkan keadaan kami," tuturnya.
Dia pun mengatakan bahwa Bank Bukopin masuk ke kategori bank umum kegiatan usaha (BUKU) III, atau bank menengah ke atas. Oleh karena itu, jika terkena masalah, maka akan berdampak ke bank-bank lain.
"Kalau kami terkena masalah, bank lain yang posisinya vertikal maupun horizontal kena. Kami mohon untuk sama-sama jaga Bank Bukopin," kata Rivan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel