Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) mencatat penyaluran kredit modal kerja masih stabil, meski pertumbuhan secara industri menjadi yang terendah dibandingkan dengan segmen lainnya.
Direktur Bisnis Ritel & Unit Usaha Syariah Bank Jateng Hanawijaya mengatakan penyaluran kredit modal kerja sepanjang Januari-Mei 2020 masih stabil. Di samping itu, kontribusi kredit modal kerja juga masih lebih tinggi dibandingkan dengan investasi, meski tidak disebutkan angkanya.
Kredit modal kerja memang mendominasi total kredit perseroan. Berdasarkan annual report Bank Jateng 2019, kredit modal kerja sebesar 46 persen dari total kredit.
Pada periode itu, kredit modal kerja tumbuh 2,55 persen, paling rendah dibandingkan dengan pertumbuhan kredit investasi sebesar 13,18 persen dan kredit konsumsi sebesar 5,81 persen.
"Dari Januari sampai Mei 2020, pencairan kredit modal kerja di Bank Jateng tetap berjalan seperti biasa. Dengan pencapaian pada periode tersebut masih stabil dalam pencairan kredit modal kerja," katanya, Senin (20/7/2020).
Perseroan berkomitmen penuh terhadap para debitur yang saat ini sedang terdampak Covid-19 dengan memanfaatkan kredit kredit usaha rakyat (KUR).
"Karena kami tahu dampak utama yang ditimbulkan karena menurunnya penjualan, kendala bahan baku, dan modal kerja guna menutup overcost dalam masa pandemi ini," imbuhnya.
Sementara itu, berdasarkan data OJK, per Mei 2020, penyaluran kredit modal kerja memiliki kinerja paling lemah dibandingkan dengan jenis kredit lainnya seperti kredit invetasi dan konsumsi.
Secara keseluruhan, penyaluran kredit perbankan tumbuh 3,04 persen pada Mei 2020, sedangkan kredit modal kerja hanya tumbuh 1,43 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel