Tahap Awal, Bio Farma Akan Produksi 40 Juta Dosis Vaksin Corona

Bisnis.com,21 Jul 2020, 12:47 WIB
Penulis: Muhammad Khadafi
Ilustrasi vaksin Covid-19./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bio Farma (Persero) menyatakan produksi massal vaksin virus Corona (Covid-19) dapat dimulai pada awal tahun depan. Pada tahap awal, perusahaan berpelat merah ini menargetkan untuk menghasilkan 40 juta dosis vaksin per tahun.

“Untuk tahap pertama sesuai dengan target penyelesaian uji klinis Januari. Pada saat uji klinis dan izin edar keluar, kami sudah menargetkan untuk selesai sekitar 40 juta dosis per tahun,” kata Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir usai rapat dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (21/7/2020).

Honesti menambahkan bahwa Bio Farma menyiapkan kemampuan maksimal produksi 100 juta dosis per tahun. Kemudian, pada tahun berikutnya akan ekspansi menuju 250 juta dosis per tahun.

“Sesuai arahan Presiden kami dari Bio farma memastikan proses produksi vaksin bisa dikelola dengan baik,” ujarnya.

Adapun, saat ini Bio Farma tengah menyiapkan uji klinis tahap III vaksin Corona yang akan berjalan sepanjang sisa tahun ini. Sebanyak 1.620 sampel dengan rentang usia 18 - 59 tahun akan ikut serta untuk memastikan vaksin tersebut aman dan efektif menangkal Covid-19.

Saat ini, melalui Induk Holding BUMN Farmasi Bio Farma, telah menerima vaksin dari perusahaan asal China Sinovac, sebanyak 2.400 dosis per 19 Juli 2020. Kehadiran vaksin tersebut tidak terlepas dari dukungan Kementerian BUMN dan peran Kementerian Luar Negeri RI yang membantu dalam prosesnya.

Vaksin yang datang pada hari Minggu kemarin, masih memerlukan beberapa tahapan lagi sebelum bisa dilakukan uji klinis pada Agustus 2020 mendatang. Tahap yang masih harus dilewati tersebut antara lain pengujian di dalam Laboratorium Bio Farma, dan beberapa perizinan lainnya.

Uji klinis vaksin Covid-19 ini akan dilaksanakan di Pusat Uji Klinis yaitu di Fakultas Kedokteran Unpad. Dalam uji klinis vaksin itu, Bio Farma berperan sebagai sponsor, berkolaborasi dengan berbagai pihak antara lain Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI dan pelaksanaan uji titer antibodi netralisasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini