Update Corona 21 Juli: Uji Spesimen Bertambah 22.262, Total 1.257.807

Bisnis.com,21 Jul 2020, 16:18 WIB
Penulis: Mutiara Nabila
nDokter patologi klinik menunjukkan cara kerja alat Polymerase Chain Reaction (PCR) di Ruang Ektraksi DNA dan RNA Laboratorium Mikrobiologi RSUD Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (20/6/2020). Pengoperasian alat PCR yang dapat memeriksa 1.000 sampel tersebut, diharapkan bisa mempercepat waktu untuk mengetahui hasil pemeriksaan pasien yang diduga terinfeksi virus corona atau Covid-19 di Sidoarjo. ANTARA FOTO/Umarul Faruqn

Bisnis.com, JAKARTA -  Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat per 21 Juli 2020, telah diperiksa sebanyak 22.262 spesimen. Dengan demikian, secara total spesimen yang telah diperiksa mencapai 1.257.807 spesimen.

Jika dibandingkan dengan hari sebelumnya yang mencapai 14.027 spesimen angka ini menunjukkan peningkatan. Namun, masih di bawah target yang diminta oleh Presiden Joko Widodo yaitu 30.000 spesimen per hari.

Dari spesimen yang diperiksa, ditemukan kasus positif Covid-19 sebanyak 1.655 kasus, sehingga total kasus positif menjadi 89.869 orang.

Adapun, jumlah pasien Covid-19 yang sembuh bertambah 1.489 orang, sehingga totalnya menjadi 48.466 orang. Di sisi lain, jumlah kasus yang meninggal bertambah 81 orang, sehingga totalnya menjadi 4.320 orang.

Dari penambahan kasus positif, Satgas Covid-19 melaporkan bahwa DKI Jakarta menjadi provinsi dengan kasus baru Covid-19 tertinggi. Pada hari ini, provinsi tersebut melaporkan penambahan 433 kasus baru.

Kemudian, Jawa Timur 283 kasus, Jawa Tengah 121 kasus baru, Sulawesi Selatan 93 kasus, dan Kalimantan Selatan 93 kasus baru positif Covid-19.

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa per 19 Juli 2020, terdapat 35 kabupaten/kota yang berstatus zona merah atau risiko tinggi. 

"Dalam delapan minggu terakhir jumlah daerah yang berstatus zona merah atau risiko tinggi menurun dan berubah menjadi zona risiko sedang, rendah, dan tidak terdampak," kata Wiku dalam konferensi pers, Selasa (21/7/2020).

Menurutnya, penurunan zona merah ini menunjukkan bahwa Indonesia telah mampu menekan beberapa kasus, sehingga terjadi perbaikan zonasi.

"Meskipun demikian, masih ada beberapa daerah yang kasusnya masih tetap tinggi dan perlu perhatian yang sangat ketat untuk seluruh masyarakat dan pimpinan daerah agar zonanya menjadi lebih baik," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini