Rugi Rp8,42 Triliun, Laporan Keuangan Asabri Baru Mulai Diaudit

Bisnis.com,21 Jul 2020, 17:26 WIB
Penulis: Wibi Pangestu Pratama
Karyawan melayani nasabah di salah satu kantor cabang milik PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri) di Jakarta. Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — Proses audit laporan keuangan PT Asuransi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero) atau Asabri tercatat baru dimulai pada Juni 2020. Padahal, pada umumnya audit berlangsung setelah perusahaan tutup buku atau pada awal tahun.

Corporate Communications Officer Asabri Desy Ananta Sembiring menjelaskan bahwa pihaknya belum dapat memberikan penjelasan terkait kondisi finansial terbaru perusahaan karena laporan keuangan 2019 masih dalam proses audit.

"Terkait audit laporan keuangan Asabri 2019 sudah dimulai sejak Juni 2020. Apabila ada update-nya nanti akan kami infokan," ujar Desy kepada Bisnis, Selasa (21/7/2020).

Pada umumnya, perusahaan asuransi melakukan audit setelah tutup buku per 31 Desember setiap tahunnya. Lalu, perusahaan menyampaikan laporan keuangannya kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan mempublikasikannya kepada masyarakat pada pertengahan tahun.

Sebelumnya, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyatakan dalam Audit Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) 2019 bahwa Asabri mengalami rugi komprehensif Rp8,42 triliun dan rugi bersih Rp6,21 triliun. Laporan keuangan Asabri pun dinyatakan belum diaudit.

Desy tidak dapat memberikan tanggapan terkait temuan BPK tersebut dengan alasan yang sama, bahwa proses audit masih berjalan. Dia hanya menjelaskan bahwa Asabri terus melakukan komunikasi terkait kondisi keuangannya dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku pemegang saham.

"Saat ini laporan keuangan sedang proses audit, jadi kami menghargai proses audit yang sedang berjalan," ujar Desy.

Asabri terakhir menyampaikan kinerja keuangannya dalam rapat Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Kamis (29/1/2020). Saat itu, Direktur Utama Asabri Sonny Widjadja menjelaskan bahwa pada 2019 perseroan merugi Rp6,21 triliun dan mencatatkan kinerja investasi yang negatif.

Risk based capital (RBC) Asabri pada 2019 tercatat –571,17 persen, jauh di bawah ketentuan minimal OJK yakni 120 persen. Pada tahun ini, RBC perseroan diperkirakan terus menurun hingga –643,49 persen, itu pun belum memperhitungkan adanya dampak pandemi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini