Bank DBS Kucurkan Pinjaman Rp2,9 Triliun ke Chandra Asri (TPIA)

Bisnis.com,21 Jul 2020, 10:30 WIB
Penulis: Ni Putu Eka Wiratmini
Penandatanganan perjanjian antara Bank DBS Indonesia dan Chandra Asri Petrochemical Tbk. di Jakarta (20/7/2020)/dokumen DBS Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank DBS Indonesia memberikan pinjaman pembiayaan senilai US$195 juta atau setara dengan Rp2,9 triliun ke PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (Chandra Asri).

Pinjaman tersebut diberikan untuk mendukung kebutuhan modal kerja perusahaan dalam bentuk trade financing dan revolving credit facility (RCF).

Chandra Asri merupakan produsen petrokimia yang terintegrasi terbesar di Indonesia dan mengoperasikan satu-satunya naphtha cracker di Tanah Air. Perusahaan ini memproduksi olefin (etilena, propilena), pygas dan campuran C4, serta poliolefin (polietilena dan polipropilena).

Emiten dengan kode saham TPIA tersebut telah menjadi nasabah korporasi Bank DBS sejak 2005 dengan memberikan berbagai layanan perbankan seperti manajemen kas, fasilitas perdagangan, treasury, pasar modal utang, hingga pinjaman.

Dalam keterangan resminya, Bank DBS melihat di tengah pandemi saat ini, permintaan domestik untuk produk Chandra Asri tetap tinggi karena merupakan salah satu produsen bahan baku peralatan medis seperti masker dan alat pelindung diri (APD).

Chandra Asri pun masih harus mengoperasikan pabrik secara normal agar dapat memenuhi permintaan domestik. Penyaluran pinjaman dilakukan dengan memaksimalkan pemanfaatan teknologi melalui platform digital DBS IDEAL dan DBS RAPID.

Dengan DBS Real Time Application Programming Interface (RAPID), Chandra Asri dapat mengurangi waktu pemrosesan pengiriman uang serta mendigitalisasi proses cash management.

Corporate Banking Director Bank DBS Indonesia Kunardy Lie mengatakan pemberian pinjaman tersebut merupakan dukungan perseroan kepada Chandra Asri sebagai nasabah korporasi jangka panjang.

Tidak hanya itu, sejak Mei lalu Chandra Asri telah menggunakan layanan perbankan korporasi digital perseroan yakni DBS RAPID (Real Time Application Programming Interface) yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan keuangan nasabah.

"Khususnya di masa sulit seperti ini melalui digitalisasi proses transaksi perbankan agar dapat tetap mengedepankan aspek keberlanjutan atau sustainability dalam menjalankan operasional bisnis," katanya seperti dikutip dalam rilis, Selasa (21/7/2020).

Adapun, DBS RAPID terdiri dari tiga pilar mendasar yaitu Digitalisasi, Kecepatan, dan Inter-konektivitas.

Ketiga pilar ini memberikan pengalaman integrasi tanpa hambatan antara bank dan sistem di dalam perusahaan nasabah yang memungkinkan pemrosesan pembayaran, piutang, pencarian informasi tentang alur kerja bisnis nasabah, dan memfasilitasi transaksi bisnis di jaringan (ekosistem) nasabah secara real time.

Direktur Keuangan Chandra Asri Andre Khor mengatakan pihaknya berkomitmen penuh untuk terus menjadi penopang pertumbuhan industri hilir petrokimia. Chandra Asri berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Bank DBS dalam mendukung upaya reaktivasi pertumbuhan industri.

"Kami senang dapat bermitra dengan DBS untuk menerapkan sistem RAPID sebagai bagian dari Program Transformasi Digital kami, untuk terus mengalami kemajuan dan melayani pemangku kepentingan kami dengan lebih baik dengan efisiensi, inovasi, dan teknologi," sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini