Bisnis.com, JAKARTA -- Porsi penyaluran dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) untuk koperasi dan UMKM per 21 Juli 2020 naik menjadi 9,59 persen dari sebelumnya 8,3 persen per 16 Juli 2020.
Kementerian Koperasi dan UKM memerinci nilai penyaluran kredit untuk koperasi dan UMKM dari program PEN mencapai Rp11,84 triliun dari Rp123,46 triliun yang disiapkan.
Dari nilai tersebut, besaran dana PEN yang disalurkan Himpunan Bank Milik Negara mencapai Rp11,383 triliun per 21 Juli 2020 dengan 178.056 debitur. Rinciannya, Bank BRI senilai Rp8,12 triliun, Bank Mandiri Rp1,88 triliun, Bank BNI Rp1,29 triliun, dan Bank BTN Rp75,37 miliar.
Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Rully Indrawan mengatakan ada sebanyak 917.860 UKM dan 34 koperasi yang memperoleh dana PEN.
Peningkatan penyaluran dana PEN untuk koperasi dan UMKM ini pun dinilai masih terhitung lambat karena masih perlu dilakukan sosialisasi.
"Kenaikan dari 8,13 persen per 16 Juli 2020 menjadi 9,54 persen per 21 Juli 2020. Jadi, ada progress yang lambat, kami telusuri ternyata sebagian besar perlu sosialisasi," katanya, Selasa (21/7/2020).
Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Donsuwan Simatupang mengatakan perseroan telah menyalurkan dana PEN senilai RpRp12,05 triliun kepada 14.582 debitur hingga 17 Juli 2020.
Dari jumlah debitur, realisasi penyaluran terbesar adalah segmen UMKM yakni sebanyak 14.565 debitur atau 99 persen dari total debitur.
Sementara itu, penyaluran kredit produktif program PEN kepada segmen corporate dan commercial baru pada 17 debitur. Namun, dari sisi nilai, penyaluran kredit PEN terbesar justru ke segmen corporate dan commercial yang mencapai Rp9,06 triliun.
"Dari Rp12 triliun yang sudah kami salurkan, sebanyak 25 persen sudah kami alokasikan ke UMKM, hanya 17 debitur korporasi dan komersial, itu komitmen MAndiri dalam rangka percepatan PEN," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel