Bisnis.com, JAKARTA -- Penyaluran kredit melalui digital channel menjadi langkah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Donsuwan Simatupang mengatakan saat ini perseroan berkolaborasi dengan sejumlah perusahaan financial technology, terutama yang berfokus pada pertanian dan perdagangan.
Kedua sektor tersebut menjadi fokus Bank Mandiri untuk menyalurkan kredit karena apabila hasil produksi tidak tersalurkan ke konsumen akan bisa menimbulkan masalah, misalnya tekanan harga di level petani.
Selain itu, Bank Mandiri juga melakukan percepatan penyaluran kredit program PEN dengan merilis aplikasi Mandiri Pintar. Layanan ini memungkinakan proses kredit berlangsung cepat yakni hanya 15 menit.
Bahkan, pada 17 Juli 2020 lalu, realisasi penyaluran KUR bisa menyentuh Rp160 miliar dalam satu hari.
Adapun, baki debet penyaluran KUR Mandiri hingga saat ini telah mencapai Rp36 triliun dan kredit mikro mencapai Rp46 triliun. Sektor mayoritas penyaluran kredit adalah usaha-usaha yang masih bisa tumbuh di tengah pandemi yakni berkaitan dengan 9 bahan pokok dan sektor kesehatan.
"Dengan platform Mandiri pintar, track record nasabah dapat kami lakukan dan menjadi dasar memberikan kredit. Dengan proses digital kami bisa ketahui seberapa tertib debitur kami," katanya, Selasa (21/7/2020).
Donsuwan mengatakan jauh sebelum pandemi terjadi, perseroan telah melakukan kolaborasi dengan fintech. Pasalnya, dengan nasabah yang sebagian besar berada di perkotaan, kolaborasi dengan fintech menjadi pilihan yang tepat daripada membangun komersial outlet.
"Sekarang semua fintech kami ajak kolaborasi dan tentunya yang sudah memiliki license dari OJK," sebutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel