Bisnis.com, JAKARTA – Dalam rapat terbatas di Istana Negara pada 7 Juli 2020 lalu Presiden Joko Widodo seolah tampak menyentil Kementerian Pertahanan.
Maklum, sebagai salah satu kementerian dengan pos anggaran terbesar dibandingkan dengan yang lain, kementerian yang dipimpin oleh Prabowo Subianto diminta untuk turut membantu perekonomian nasional, di tengan pandemi Covid-19.
Dalam rapat itu, Presiden Jokowi meminta Prabowo untuk menyetop lebih dahulu belanja alat utama sistem persenjataan dari luar negeri. Jokowi menyarankan Prabowo untuk berbelanja produk buatan dalam negeri seperti PT Dirgantara Indonesia (Persero), PT Pindad (Persero), atau PT PAL (Persero).