KABAR PASAR: 'Karpet Kusut' Investasi, Raja Salman di Tengah Pusaran Konflik

Bisnis.com,23 Jul 2020, 07:46 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kanan) bertemu dengan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud (kedua kanan) di Istana Pribadi Raja di Riyadh, Arab Saudi, Minggu (14/4/2019)./Sekretariat Presiden-Laily Rachev

Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai investasi di dalam negeri dan suksesi Kerajaan Arab Saudi, antara lain, menjadi sorotan edisi harian Bisnis Indonesia, Kamis (23/7/2020).

Berikut beberapa perincian topik utamanya:

'Karpet Kusut' Investasi. Pemerintah telah menggelar ‘karpet merah’ bagi investor dengan memberikan berbagai macam kemudahan. Namun, munculnya pandemi Covid-19 sejak akhir kuartal I/2020, mengganggu upaya untuk mengerek investasi di dalam negeri.

Jangan Lengah Likuiditas. Kendati penurunan dana simpanan nasabah pada Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) I makin dalam di tengah pandemi, tekanan likuiditas pada bank kecil kemungkinan masih dapat diatasi asalkan indikator kinerja lainnya terjaga dengan baik.

Industri Semen Pacu Ekspor. Masih lesunya konsumsi semen di dalam negeri membayangi kinerja industri semen pada tahun ini. Peningkatan ekspor menjadi satu-satunya strategi untuk menaikkan volume produksi.

Cabut Sumbatan Katalis Investasi! Para pelaku industri menegaskan tak ada jalan untuk memulihkan kepercayaan investor ke Indonesia di tengah pandemi Covid-19, selain mengebut ratifikasi RUU Cipta Kerja sebagai katalisator utama aktivitas penanaman modal.

Izin Pesawat Bawa Kargo Berlanjut. Kementerian Perhubungan masih mengizinkan maskapai penumpang membawa kargo di kabin pesawat, meskipun Indonesia National Air Carriers Association meminta regulasi itu tidak berlaku lama.

Bertumpu Pada Adaptasi Baru. Pelaksanaan adaptasi baru atau new normal diyakini mampu menahan laju penurunan realisasi penanaman modal di Tanah Air yang pada kuartal II/2020 tertekan akibat pandemi Covid-19.

China & AS Berebut Pengaruh. Amerika Serikat dan China memperkuat kubu masing-masing di tengah hubungan kedua negara yang memanas. Beijing mendekati Asean, sedangkan Washington berupaya memperkokoh aliansi Transatlantik.

Pergulatan Jiwasraya dan Asabri. Dua BUMN di sektor perasuransian masih bergulat dengan kondisi keuangan. PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mencatatkan defisit ekuitas yang kian membengkak berdasarkan laporan keuangan 2019 yang telah diaudit. Adapun catatan kerugian PT Asabri (Persero) masih menunggu hasil audit laporan keuangan di tahun buku yang sama.

Pertaruhan Pemprov Banten. Langkah penyehatan PT BPD Banten Tbk. atau Bank Banten kini menemukan titik terang baru, setelah DPRD Provinsi Banten merestui rencana penyuntikan modal oleh Pemerintah Provinsi Banten. Namun, keputusan ini juga berarti terhentinya rencana konsolidasi dengan PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk.

Raja Salman di Tengah Pusaran Konflik. Jatuh sakitnya Raja Salman seolah menambah tebal awan kelam yang bernaung di atas Kerajaan Arab Saudi. Dalam keterangan resmi kepada kantor berita kerajaan SPA, juru bicara kerajaan mengatakan kondisi Salman yang kini telah berusia 84 tahun baik-baik saja. Namun, pernyataan itu tak lantas meredamkan bola-bola liar di publik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini