Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) bank BUKU I tercatat minus 3,4 persen, berkebalikan dengan bank BUKU lainnya yang tumbuh positif.
Ekonom Senior Fauzi Ichsan mengatakan bank BUKU I mengalami pertumbuhan DPK negatif dengan adanya flight to quality simpanannya ke bank BUKU IV. Dia memperkirakan nasabah, terutama deposan jumbo, mengalihkan simpanannya ke bank yang lebih berkualitas.
"Kemungkinan besar dalam flight to quality ya, merasa lebih aman di bank BUKU IV. Terutama yang memiliki simpanan lebih dari Rp2 miliar, karena LPS hanya menjamin sampai dengan Rp2 miliar," katanya, Rabu (22/7/2020).
Fauzi yang juga merupakan Kepala Eksekutif LPS periode 2015-Januari 2020 menambahkan, kondisi flight to quality pernah ada pada 1998. Namun, ini dapat diredam dengan adanya blanket guarantee, di mana seluruh simpanan masyarakat dijamin termasuk pinjaman antar bank.
Jika melihat rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR), kata dia, bank BUKU I memiliki CAR yang tinggi yaitu 28,8 persen per Mei 2020. Rasio CAR BUKU I lebih tinggi dari rasio industri sebesar 22,3 persen dan bank BUKU IV sebesar 19,8 persen.
Memang dari sisi NPL, bank BUKU I mencatat NPL gross relatif tinggi yaitu 3,9 persen per Mei 2020. Namun dengan CAR yang besar, jelas dia, sebetulnya bank BUKU I bisa menyerap kerugian dari NPL karena tingkat permodalan yang tinggi.
"Namun dari sisi psikologis, banyak masyarakat terutama deposan jumbo yang merasa lebih aman untuk menyimpan dana mereka di bank buku IV," imbuhnya.
Menurutnya, kondisi flight to quality bisa diredam dengan cara LPS dan OJK gencar meyakinkan masyarakat bahwa simpanan mereka aman meski di bank kecil. Hal ini tentu selama suku bunga yang diberikan masih di bawah LPS rate yaitu 5,5 persen.
"Dengan adanya LPS dan OJK yang senantiasa meyakinkan masyarakat bahwa simpanan mereka aman, seharusnya flight to quality bisa diperkecil," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel