Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. memacu penyaluran kredit usaha rakyat untuk pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) lewat platform digital seiring dengan dimulainya fase adaptasi menuju new normal.
Corporate Secretary Bank Mandiri Rully Setiawan mengatakan pelonggaran kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) akan mulai meningkatkan aktivitas para pelaku UMKM serta usaha produktif lainnya sehingga mereka akan membutuhkan fasilitas permodalan untuk mengembangkan usaha yang dimiliki.
“Salah satu strategi yang kami terapkan adalah memperkenalkan aplikasi Mandiri Pintar atau Pinjaman Tanpa Ribet. Platform digital kredit mikro ini akan memberikan kemudahan kepada nasabah karena proses kredit cepat yaitu hanya 15 menit setelah tenaga pemasar menginput data debitur ke sistem Mandiri PINTAR,” katanya lewat keterangan resmi, Jumat (24/7/2020).
Selain menggunakan aplikasi milik perseroan, Bank Mandiri juga berancang-ancang untuk mengoptimalkan kolaborasi yang sudah terjalin dengan platform digital seperti e-commerce dan pelaku usaha tekfin berskema peer to peer (P2P) lending dalam menyalurkan KUR secara digital.
Saat ini, Bank Mandiri telah mengantongi kesepakatan kerja sama penyaluran digital lending dari tiga marketplace besar, yaitu, Shoppee, Tokopedia dan Bukalapak, serta beberapa tekfin seperti Amartha, Crowde, Investree, Akseleran dan Koinworks.
“Kami optimis, berbagai strategi dan inisiatif yang kami kembangkan ini akan mengakselerasi penyaluran KUR Bank Mandiri,” katanya.
Rully menambahkan, KUR yang disalurkan perseroan sudah mencapai Rp7,03 triliun kepada 84.500 debitur pada periode Januari-Juni 2020, atau 39,7% dari target sepanjang tahun.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 61,23% atau Rp4,31 triliun telah disalurkan ke sektor produksi yang meliputi sub-sektor pertanian, perikanan, industri pengolahan, pertambangan, jasa produksi dan pariwisata
Lebih lanjut, Rully mengatakan Bank Mandiri juga memperluas skema-skema produk pembiayaan di sektor produksi untuk komoditas tertentu, seperti di sektor pertanian yang menyesuaikan dengan kebutuhan masa tanam di mana pokok dan bunga dibayarkan pada saat panen.
“Kami juga akan memanfaatkan basis nasabah kami, terutama nasabah/debitur di segmen wholesale Bank Mandiri yang bergerak di sektor-sektor produktif seperti pertanian, perikanan, dan industri pengolahan dalam hal off-taker dan rekomendasi penyaluran KUR kepada value chain mereka,” kata Rully.
Penyaluran kredit bersubsidi tersebut ke sektor-sektor produksi akan terus ditingkatkan untuk membantu memulihkan ekonomi nasional dari dampak pandemi Covid-19. Apalagi sektor ini juga menjadi tumpuan hidup sebagian besar masyarakat Indonesia, sekaligus menjadi roda penggerak perekonomian nasional
"Meski dibayangi pandemi Covid-19, kami tetap berupaya untuk dapat menyalurkan KUR dengan cepat dan tepat sasaran, apalagi beberapa wilayah di Indonesia sudah mulai menerapkan pelonggaran kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam fase adaptasi menuju new normal,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel