Menteri LHK: Pemerintah Mendukung Kiprah Profesi Insinyur Indonesia

Bisnis.com,26 Jul 2020, 09:25 WIB
Penulis: Herdiyan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menjadi salah satu peserta Pengukuhan Insinyur Program Profesi Insinyur Angkatan I Tahun 2019/2020 Institut Pertanian Bogor (IPB), Sabtu (25/7/2020)./Istimewa

Bisnis.com, BOGOR – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menjadi salah satu peserta Pengukuhan Insinyur Program Profesi Insinyur Angkatan I Tahun 2019/2020 Institut Pertanian Bogor (IPB), Sabtu (25/7/2020).

Sebanyak 434 insinyur profesional diambil sumpahnya secara langsung dengan pembatasan undangan yang hadir serta secara daring dengan mengikuti protokol kesehatan yang berlaku di masa pandemi Covid-19.

Menteri LHK mengucapkan selamat dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh insinyur profesional PII yang diambil sumpahnya pada pengukuhan kali ini.

“Sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang hadir saat ini dari unsur pemerintahan, saya menegaskan bahwa pemerintah sangat mendukung langkah-langkah dan kiprah profesi Insinyur Indonesia,” tegas Siti dalam keterangan pers.

Dalam mendukung SDM bidang lingkungan hidup dan kehutanan, khususnya profesi Insinyur, pada tahun 2018 telah ditandatangani nota kesepahaman antara Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) dan Menteri LHK tentang Penyelenggaraan Program Profesi Insinyur Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Nota kesepahaman tersebut telah ditindaklanjuti dengan penandatanganan perjanjian kerja sama  antara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP2SDM) KLHK  dengan Direktur Jenderal Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Kemenristek Dikti tentang Penyelenggaraan Program Profesi Insinyur Bidang Kehutanan.

Dengan kondisi pandemi Covid-19 berkembang langkah dan kebijakan new deal dan orientasi green economy. Dalam kondisi pandemi Covid-19 dan new deal dimaksud, insinyur profesional semakin diperlukan, misalnya dalam pengembangan dan penguatan industri electric vehicles, hydrogen vehicles, dan semikonduktor, juga perluasan teknologi 5G data dan jejaring serta artificial intelligence (AI), pengembangan research and development (R&D)untuk inovasi digital green economy dan diversifikasi supply value chain.

“Dalam kaitan implementasi agenda nasional industri 4.0 Indonesia, tantangan yang perlu segera dijawab dan diaktualisasikan seperti  otomotif/autoparts, komponen elektronik/semikonduktor, teknologi alat kesehatan dan biofarma, pengembangan energi terbarukan, pengembangan 5G dan big-data serta penguatan kerja sama riset,” ujar Siti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Herdiyan
Terkini