Laporan Keuangan 2018 Jiwasraya Sudah Diaudit, Peroleh Opini WTP

Bisnis.com,26 Jul 2020, 14:48 WIB
Penulis: Wibi Pangestu Pratama
Pekerja membersihkan logo milik PT Asuransi Jiwasraya (Persero) di Jakarta, Rabu (31/7). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Laporan keuangan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) tahun buku 2018 telah selesai diaudit. Meskipun terlambat, perseroan memperoleh opini wajar tanpa pengecualian atau WTP.

Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko menjelaskan bahwa setelah lebih dari satu tahun keterlambatan, laporan keuangan perseroan 2018 telah selesai diaudit. Proses itu beriringan dengan audit laporan keuangan tahun buku 2019.

Laporan keuangan kedua tahun tersebut diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Kanaka Puradiredja, Suhartono. Menurut Hexana, Jiwasraya memperoleh opini WTP dari laporan keuangan dua tahun terakhir meskipun dirundung oleh masalah keuangan yang hebat.

"[Laporan keuangan 2018] sudah WTP juga. Opini WTP karena [laporan keuangan] sudah disajikan sesuai dengan standar akuntansi," ujar Hexana kepada Bisnis, Jumat (24/7/2020).

Dia menjelaskan bahwa semenjak mengalami gagal bayar klaim pada 2018, Jiwasraya melewati berbagai proses pemeriksaan keuangan, baik di tataran internal perusahaan maupun oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), sesuai instruksi pemerintah.

Menurutnya, terdapat sejumlah permasalahan di tubuh Jiwasraya yang membuat perseroan mengalami tekanan kondisi keuangan, mulai dari masalah tata kelola perusahaan hingga pemasaran produk saving plan yang menimbulkan utang klaim berjumlah besar.

"Tugas saya membenahi perusahaan supaya good corporate governance [GCG]," ujarnya.

Perseroan tercatat terakhir mempublikasikan laporan keuangan audited pada 2017. KAP PricewaterhouseCoopers menjadi auditor laporan keuangan Jiwasraya 2016 dan 2017, dan sebelumnya terdapat sejumlah KAP yang juga menjadi auditor seperti Hartanto, Sidik, dan Rekan, serta Soejatna, Mulyana, dan Rekan.

Pada akhir 2019, Jiwasraya mencatatkan aset sebesar Rp18,13 triliun dengan posisi kewajiban berada di angka Rp52,74 triliun. Alhasil, perseroan pun mencatatkan ekuitas negatif Rp34,61 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini