Doni Monardo : Puncak Corona di Indonesia Belum Bisa Diprediksi

Bisnis.com,27 Jul 2020, 15:00 WIB
Penulis: Muhammad Khadafi
Duta Besar Australia untuk Indonesia Gary Quinlan (kanan) berbincang Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo./Istimewa-Kedubes Australia

Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo belum mengetahui periode puncak pandemi virus corona di Indonesia. Saat ini penambahan kasus positif masih sangat fluktuatif.

“Sampai saat ini belum tahu kapan puncak, melihat perkembangan, fluktuatif setiap hari beda-beda. Upaya kita semua adalah harus menyadari bahwa Covid ini adalah ancaman yang nyata,” katanya seusai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara virtual, Senin (27/7/2020).

Beberapa waktu lalu Presiden Jokowi menyebut puncak corona di Indonesia pada Agustus atau September. BIN juga sempat mengeluarkan pernyataan bahwa puncak corona terjadi di akhir Juli dengan total kasus 105.000 orang.

Saat ini, jumlah kasus positif virus corona mendekati 100.000 orang. Pada Minggu (26/7/2020), jumlah pasien naik 1.492 orang sehingga secara keseluruhan menjadi 98.778 orang.

Provinsi Jawa Timur masih menjadi wilayah dengan jumlah kasus tertinggi, yakni 20.256 orang. Jumlah tersebut menyumbang sebesar 20,8 persen terhadap total secara nasional.

DKI Jakarta pada posisi kedua 18.741 orang pasien terkonfirmasi Covid-19. Ibu Kota negara berkontribusi 19,3 persen terhadap total akumulatif nasional.

Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, dan Jawa Barat tercatat berada di posisi ketiga, keempat, dan kelima. Secara berurutan, tiga wilayah ini melaporkan kasus positif sebanyak 8.748 (9 persen), 8.336 (8,6 persen), dan 5.988 (6,2 persen).

Sementara itu, secara nasional 37.342 orang atau 37,8 persen dari kasus terkonfirmasi dalam perawatan. Sebanyak 56.655 orang atau 57,4 persen dari kasus terkonfimasi telah sembuh dan sisanya 4.781 orang atau 4,8 persen dari total nasional meninggal dunia.

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan ada 55.647 orang yang berstatus suspect. Jumlah spesimen yang diperiksa mencapai 20.492 spesimen per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Zufrizal
Terkini