Merdeka Copper Gold (MDKA) Incar Rp1,4 Triliun Lewat Obligasi, Lihat Besaran Bunganya

Bisnis.com,27 Jul 2020, 10:10 WIB
Penulis: M. Nurhadi Pratomo
Kondisi hutan Tumpang Pitu Banyuwangi yang menjadi area konsensi tambang emas oleh PT Bumi Suksesindo yang merupakan anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). JIBI/Bisnis-Peni Widarti

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pertambangan logam PT Merdeka Copper Gold Tbk. tengah bakal menerbitkan obligasi senilai Rp1,4 triliun.

Dilansir melalui prospektus ringkas perseroan Senin (27/7/2020), emiten berkode saham MDKA itu melakukan penawaran untuk Obligasi Berkelanjutan I Merdeka Copper Gold Tahap I Tahun 2020 pada 27 Juli - 28 Juli 2020. Jumlah pokok yang akan dihimpun sebanyak-banyaknya Rp1,4 triliun.

Ada dua seri yang diberbitkan. Seri A dengan jumlah pokok Rp673,5 miliar dan bunga tetap 8,9 persen per tahun. Tenor 367 hari kalender sejak tanggal emisi.

Seri B dengan jumlah pokok Rp726,35 miliar dan bunga tetap 10,5 persen per tahun. Jatuh tempo 3 tahun sejak emisi.

Untuk penerbitan itu, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkat idA atau Single A dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

"Tanggal distribusi obligasi pada 30 Juli 2020, dan pencatatan obligasi pada 3 Agustus 2020," papar prospektus MDKA.

PT Indo Premier Sekuritas, PT CIMB Niaga Sekuritas, PT Sucor Sekuritas menjadi penjamin pelaksana emisi obligasi. Wali amanat dipegang oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI).

MDKA akan menggunakan seluruh dana yang dihimpun dari Obligasi Berkelanjutan I Merdeka Copper Gold Tahap I Tahun 2020 untuk pembayaran sebagian jumlah pokok utang yang timbul berdasarkan perjanjian fasilitas US$100 juta.

“Pembayaran akan dilakukan kepada para kreditur melalui United Overseas Bank Ltd. sebagai agen fasilitas,” tulis Manajemen MDKA dalam prospektus ringkas.

Grup Merdeka melaporkan pendapatan usaha US$402,0 juta pada 2019 atau tumbuh 36,8 persen dibandingkan dengan US$293,9 juta periode 2018. Pencapaian itu berkat kenaikan penjualan ekspor emas, perak, dan katoda sebesar 35,9 persen menjadi US$389,4 juta per 31 Desember 2019.

Sebagai gambaran, volume penjualan emas naik 19,3 persen menjadi 219.410 ounce. Harga jual rerata produk itu juga naik 8,7 persen menjadi US$1.350 per ounce.

Dari situ, perseroan mengantongi laba tahun berjalan US$69,3 juta pada 2019. Pencapaian itu naik 19,7 persen dari US$57,9 juta periode 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini