Covid-19 Mewabah di Desa Trusmi, Sejumlah Toko Batik Terpaksa Tutup

Bisnis.com,27 Jul 2020, 14:02 WIB
Penulis: Hakim Baihaqi
Salah satu toko batik di Desa Trusmi tutup/Bisnis-Hakim Baihaqi

Bisnis.com, CIREBON - Sejumlah toko batik di Jalan Trusmi, Desa Trusmi Kulon, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, tampak tutup setelah adanya 16 orang warga di desa tersebut yang dinyatakan positif tertular Covid-19.

Di sepanjang Jalan Trusmi‎, ada beberapa toko penjual batik, namun disejumlah toko, pengelola toko tampak menutup rapat pintu dengan memasangi rantai pembatas di depan gerbang toko.

"Ditutup, karena ada yang tertular. Toko lain ada yang ditutup sejak kemarin," kata seorang penjaga toko di Jalan Trusmi, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, Senin (27/7/2020).

Selain toko yang ditutup, aktivitas pembuatan batik yang berada di sekitar lokasi pun dihentikan untuk sementara waktu‎. Beberapa perajin pun tampak tidak terlihat di lokasi pembuatan.

Seorang perajin batik, Ruhyana (49),‎ mengatakan, kalau ia berharap ada solusi cepat dari pemerintah, sehingga pekerja toko batik serta perajin batik dapat kembali beraktivitas dan tidak kehilangan pendapatan.

"Jangan lama-lama, kerjaan kami mengandalkan dari produksi batik," katanya.

‎Pemerintah Kabupaten Cirebon, akan menerapkan pembatasan sosial berskala mikro (PSBM) ditiga desa Kecamatan Plered.

Tiga desa di Kecamatan Plered yang akan diterapkan PSBM yakni, Desa Trusmi Kulon, Desa Trusmi Wetan, dan Desa Wotgali.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni, mengatakan, 16 warga yang positif Covid-19 berada di Desa Trusmi Kulon, namun PSBM dilakukan ditiga desa, lantaran letaknya sangat berdekatan satu dengan lainnya.

Nantinya, kata Enny, akan ada penutupan jalan ditiga desa, pembuatan check point, hingga pelarangan melintas bagi warga yang tidak mengenakan masker pelindung.

"Kasus ini adalah rekor baru, keputusan PSBM itu berdasarkan rapat koordinasi dengan pihak lain termasuk BPBD," kata Enny saat ditemui di Kota Cirebon, Minggu (26/7/2020).

Untuk masyarakat ditiga desa tersebut, pemerintah daerah akan memberikan bantuan berupa sembako atau pun mendirikan dapur umum, sehingga kebutuhan tetap dapat dipenuhi.

Selain itu, kata Enny, masyarakat yang baru saja mengikuti tes swab di Balai Desa Trusmi Kulon, diminta untuk tidak keluar rumah sampai ada hasil tes swab dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon.

‎"Mudah-mudahan adanya upaya ini tidak ada lagi penambahan jumlah pasien positif," kata Enny. (K45)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini